We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 576
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Menantu Dewa Obat 

Bab 576 

Alina dan yang lainnya langsung Icrcengang.

kalau sesuai dengan apa yang dikatakan Nara, apa Tiger masih peduli dengan gajinya?

Dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki oleh Kenji saat ini, apapun yang dikerjakan oleh Tiger pasti

menghasilkan uang, kan? Lalu untuk apa dia bersikeras untuk tetap bekerja di perusahaan bahan obat mereka?

 

Kalau Tiger benar- benar mendirikan perusahaan bahan obatnya sendiri, dia pasti akan mengambil semua sumber

daya klien mereka.

Pada saat itu, bukan hanya perusahaan bahan obat yang akan bangkrut tetapi perusahaan farmasi Shu juga akan

berada dalam masalah serius.

Setelah berpikir sejenak lalu dengan tak berdaya Hana berkata, “Sudahlah, kau langsung katakan saja, apa… apa

sebenarnya syarat yang diminta oleh Herman?”

Kalau mereka tidak bisa mengusir Herman maka mau tak mau mereka harus mengalah.

Nara: “Herman sudah bilang bahwa 3 milyar ini adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan bahan obat ini jadi

kalian tidak bisa mengambilnya begitu saja.”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Dan dia juga tidak yakin dengan proyek kalian.”

“Jadi, kalau kalian ingin mengambil uang ini maka kalian harus mendapatkannya dengan cara meminjam.”

“Tentu saja, orang dalam perusahaan tidak perlu dikenai bunga. Kalian hanya perlu menandatangani surat

hutangnya dan mengikuti prosedur peminjaman secara normal.”

Beberapa orang itu langsung saling menatap. Dengan cemas Alina berkata, “Nara, ini kan uang perusahaan kita

sendiri, mengapa masih perlu menandatangani surat hutang?”

“Kenapa begitu repot?”

Dengan serius Nara berkata, “Ma, itu adalah syarat yang diminta Herman.”

“Kalau kalian udak mau menandatangai surat hutang itu maka dia juga tidak akan memberikan uangnya.”

Dengan tak berdaya Alina menatap Hana dan Hiro.

Hana mengerutkan keningnya dan uba – uba berkata, “Reva, apa kau yang melakukan trik di balik ini semua?”

“Herman adalah temanmu, pasti kau yang memintanya melakukan ini, kan?”

“Dasar bajingan brengsek. Diam – diam kau sengaja melawan kami, kan?”

Axel dan Alina juga menatap Reva dengan marah.

Nara langsung berkata, “Kalian jangan sclalu menuduh segalanya kepada Rova!”

“Masalah kali ini kalau Reva tidak membantu aku membujuk dewan direksi, aku rasa dewan direksi juga tidak akan

menyetujuinya.”

“Sementara permintaan Herman itu langsung disetujui olch dewan direksi.”

“Semua ini tak ada hubungannya dengan Reva!”

 

Hana mendengus dingin, “Nara, kau tidak perlu membelanya!”

סון גו

mo

“Kita semua tidak bodoh. Kalau kau bilang hal ini tidak ada hubungannya dengan dia, memangnya itu pasti tidak

ada hubungannya dengan dia?”

“Si kampret ini sama sekali bukan orang baik. Apa mungkin dia akan begitu baik terhadap kami”

“Semua hal ini pasti tipu muslihatnya.”

Alina juga mengutuk dengan marah. Axel menatap Reva dengan penuh provokatif. Kalau dilihat dari gayanya

sepertinya dia sudah siap untuk bertarung lagi.

Reva menghela nafas dan berkata dengan lembut, “Pa, Ma, aku tahu kalian tidak akan percaya kepadaku.”

“Jadi, aku juga tidak akan menjelaskan apa – apa.”

“Aku hanya mau mengatakan satu hal, kalau kalian yakin dengan investasi yang akan kalian lakukan itu lalu untuk

apa kalian masih mengkhawatirkan apakah uang itu dipinjamkan atau diinvestasikan?”

“Meskipun uang itu benar- benar diinvestasikan pun nantinya uang itu juga harus dikembalikan kepada perusahaan

farmasi Shu jadi sebenarnya sama saja.”

Hana langsung berkata, “Mana bisa sama?”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Yang satu perlu menandatangani surat hutang sementara kalau diinvestasikan kan tidak perlu

menandatanganinya. Jelas – jelas itu berbeda!”

Dengan lembut Reva berkata, “Herman kan tidak memungut bunganya jadi apa salahnya dengan menandatangani

surat hutang itu?”

“Kalau kalian begitu mempersoalkannya, apa jangan – jangan kalian juga tidak yakin dengan investasi ini?”

“Kalau kalian tidak yakin yah lebih baik kalian jangan berinvestasi. Karena bagaimanapun juga 3 milyar itu bukan

jumlah yang sedikit!”

Wajan Hana langsung memerah. Kali ini, dia dan Hiro memang berencana untuk menginvestasikan dana 3 milyar

ini di real estat.

Tetapi karena Reva berkata seperti itu jadi bagaimana dia bisa menerimanya?

“Kentut!”

“Tentu saja papa dan mama yakin dengan investasinya ini!” ujar Hana dengan lantang.

Nara langsung berkata, “Kalau sudah yakin maka tak perlu mengkhawatirkan hal – hal kecil seperti ini.”

“Tanda tangani surat hutangnya dan 3 milyar ini akan langsung ditransfer ke rekening kalian hari ini.”

Hana tampak malu lalu dengan tak berdaya dia menatap Axel dan berkata, “Pa, bagaimana … Bagaimana kalau

kau saja yang menandatangani surat hutang itu?”

.

Axel mengerutkan keningnya. Dia benar – benar tidak menyangka bahwa mereka masih harus menandatangani

surat hutang. Dan situasi seperti ini membuatnya merasa tidak nyaman.