We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 635
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Bab 635 Hiro yang lebih pintar sedikit lalu dengan cepat menarik Hana kembali. 

II 

“Hana, jangan membuat masalah lagi.” 

“Kita tidak bisa melawan keluarga Tanaka.” 

“Ayo kita pulang dulu!” bisik Hiro. 

Hana tampak enggan karena dia sudah meminta maaf dan juga ditampar beberapa kali. Jadi bagaimana dia bisa

menerimanya jika setelah itu pulang begitu saja? 

Tetapi, meski dia ingin pulang sekalipun, orang – orang itu juga belum tentu mengijinkannya. 

Dengan dingin Devi berkata, “Aku khawatir kau tidak bisa pergi begitu saja!” 

“Permintaan maafmu kurang tulus. Aku rasa kita tidak perlu berdamai.” 

“Kakek, aku akan memanggil polisi dan menjebloskannya ke penjara!” 

1/8 

Dokter Tanaka mengangguk. “Tidak masalah!” 

Hana terpaku. Dia sudah meminta maaf dan sudah ditampar empat kali tetapi akhirnya tidak ada hasil apa – apa? 

CC 

“Hei, kau... kau jangan keterlaluan yah.” 

“Aku sudah minta maaf, kau mau apalagi?” 

“Kau tidak boleh bersikap plin plan seperti itu!” ujar Hana dengan cemas. 

Devi mencibir, “Permintaan maaf macam apa yang kau lakukan itu?” 

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Karena kau tidak tulus maka aku juga tidak perlu berdamai denganmu!” 

“Sudahlah, aku juga malas untuk banyak omong dengan orang yang tidak tulus sepertimu. Kau siap – siap untuk

masuk penjara saja!” 

Begitu melihat dokter Tanaka mengeluarkan ponselnya lalu dengan cepat Alina berkata, “Nona Devi, aku... aku

mohon kepadamu, beri dia kesempatan sekali lagi.” 

2/8 

Dia masih muda. Kalau… kalau dia masuk penjara, hidupnya akan hancur.” 

“Atau, aku... aku saja yang meminta maaf kepadamu. Maafkan aku, maafkan aku...” 

Devi meliriknya dengan jijik. “Seharusnya orang yang bertanggung jawab adalah orang yang melakukannya!” 

LIL 

“Kalau putrimu tidak mau meminta maaf, aku akan menjebloskannya ke penjara!” 

“Sementara kau, kau tidak punya hak untuk berbicara di sini!” 

Alina menatap Hana dengan tak berdaya. Dia tahu bahwa Devi memang sengaja hendak mempersulit Hana. 

Hana merasa sangat malu lalu akhirnya dengna patuh berkata, “Nona Devi, maafkan aku, aku tahu aku sudah

salah.” 

“Kau... kau berikan aku kesempatan sekali lagi..” 

Hana merasa sangat sedih, dia sudah di tampar 

3/8 

JHullald 

AI 

 

empat kali dan pada akhirnya dia juga masih harus meminta maaf. Mana pernah dia mengalami kerugian seperti

itu? 

Namun, dia juga tak bisa apa – apa di depan keluarga Tanaka. 

Devi meliriknya lalu dengan dingin berkata, “Sebenarnya aku benar–benar tidak ingin peduli dengan orang – orang

seperti kau ini!” 

LU 

“Kali ini, anggap saja aku telah memberimu pelajaran.” 

“Tetapi ingat, kalau bertemu lagi denganku, kau harus bersikap baik.” 

“Kalau tidak, lain kali mungkin kau tidak akan seberuntung sekarang lagi!” 

Setelah mengatakan itu lalu Devi langsung mengibaskan tangannya, “Pergi sana!” 

– Axel dan beberapa orang lainnya langsung pergi 

dari rumah keluarga Tanaka dengan tergesa – gesa. 

4/8 

Hana sangat marah, tetapi dia juga tidak berani mengatakan apa – apa. 

Kejadian kali ini benar–benar membuatnya takut setengah mati kepada Devi. Lain kali dia tidak akan berani untuk

tidak menghormati Devi lagi. 

Sebenarnya masalah kali ini sama sekali tidak perlu melibatkan begitu banyak orang – orang dari keluarga Tanaka

untuk berurusan dengan mereka. 

Tetapi kali ini, Devi hanya ingin membantu Reva membalaskan dendamnya saja. 

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Dia merasa bahwa Reva terlalu toleran terhadap keluarga Shu jadi dia sengaja menggunakan kesempatan ini untuk

membereskan orang – orang dari keluarga Shu. 

Tentu saja, Axel dan yang lainnya tidak akan pernah menyangka bahwa sebenarnya Devi hanya ingin membantu

Reva membalas dendam. 

Setelah berjalan keluar dari rumah keluarga 

5/8 

Tanaka, mereka masih merasa bersyukur bahwa Devi tidak meneruskan tuntuannya lagi. 

Kalau tidak, masalah ini bisa merepotkan. 

“Akhirnya, masalah ini terselesaikan juga.” 

“Hana, kau juga jangan pikirkan lagi.” 

“Anggap saja masalah kali ini telah memberimu pelajaran. Lain kali kau tidak boleh sembarangan memukul orang.”

Ujar Alina dengan tulus. 

LU 

Wajah Hana memucat. Dia sangat marah, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan. 

“Pa, bagaimana dengan perusahaan konstruksinya?” 

“Apa kalian benar – benar telah membiarkan Reva mengambil alih perusahaan konstruksi itu?” 

“Itu adalah bisnis dengan nilai puluhan milyar dolar. Ini tidak bisa diserahkan begitu saja kepada Reva!” ujar Hana

sambil berbisik. 

6/8 

Axel langsung mengibaskan tangannya, “Jangan dibahas lagi.” 

“Masalah itu sudah diputuskan. Biarkan Reva yang mengelola dan menangani perusahaan konstruksinya.”” 

“Kita jangan membuat onar lagi. Aku benar – benar tidak mampu membuat onar lagi.”