We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 659
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 659 

Beberapa orang yang berada di ruangan itu tidak berani macam-macam lagi. Akhirnya mereka mengerti telah

menemui batu seperti apa kali ini. 

Devi terlalu malas untuk memperhatikan para orang–orang tak berguna ini. Setelah mendapatkan uangnya lalu dia

pergi bersama Revil. 

Beberapa orang yang masih ada di ruangan itu tampak saling menatap dan wajah mereka 

niciiiii.

“Gina, sebenarnya orang macam apa yang kau kenal itu?” 

“Apa kau ingin membunuh kita?” 

“Dia adalah nona besar dari keluarga Tanaka. Kalau sampai aku melakukan sesuatu padanya hari ini maka keluarga

Tanaka pasti sudah akan membunuhku!” ujar Jacky dengan marah. 

Gina merasa malu. “Aku juga tidak tahu.” 

“Si Reva itu hanyalah menantu sampah brengsek yang tak berguna.” 

“Dulu dia menikah dengan teman sekelasku demi uang 100.000 dolar pada waktu itu.” 

“Dia sama sekali tidak punya apa – apa. Bagaimana aku bisa tahu kalau wanita yang berada di sampingnya itu

memiliki identitas yang sangat hebat!” 

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Jacky mengerutkan keningnya. “Kalau begitu, berarti si pria ini adalah seorang brondong?” 

“Apa jangan–jangan nona Devi ini menyukai seorang brondong?” 

George bergumam dengan marah, “Pasti begitu!” 

“Sekarang para brondong ini sangat pintar semuanya.” 

“Mereka sangat pandai merayu wanita.” 

“Wanita kaya biasanya tidak punya otak jadi wajar kalau mudah ditipu.” 

Jacky menggertakkan giginya sambil berkata, “Aku benar–benar tidak mengerti apa wanita – wanita jaman

sekarang ini sudah buta?” 

“Atas dasar apa bocah ini punya kualifikasi untuk menjadi seorang brondong?” 

“Dalam hal penampilang, latar belakang keluarga dan pembahasan topiknya pun tak ada satupun yang bisa

dibandingkan denganku.” 

“Apa yang ada di dalam benak si Devi itu? Bagaimana caranya dia bisa tertarik dengan sampah seperu itu?” 

Beberapa orang itu menghela nafas terus menerus dan ekspresi wajah mereka penuh dengan ketidakpuasan

Mereka benar-benar tidak mengerti mengapa Reva bisa begitu beruntung schingga bisa memiliki hubungan yang

baik dengan niona besar dari keluarga kaya seperti Devi.

Argan menatap Reva dengan heran. Dia tidak mengerti mengapa Devi memperlakukan pemuda ini dengan begitu

baik 

Harus diketahui bahwa Devi juga pernah pacaran tetapi semua pacarnya itu selalu patuh kepada Devi. 

Dia belum pernah melihat Devi yang begitu tertarik kepada seorang pria! 

Setelah berjalan keluar dari hotel kemudian dengan ragu Argan berkata, “Nona... nona besar, apa... apa benar

yang kau katakan tadi itu?” 

Devi tampak terkejut, “Apa?” 

Argan: “Mengenai... mengenai dana yang kau katakan itu?” 

Devi: “Tentu saja itu benar!” 

“Kapan aku pernah berbohong?” 

Argan menatap Devi dengan tatapan datar. “Nona besar, apa... apa belakangan ini tidurmu tidak nyenyak?” 

“Atau… atau mengalami demam?”

Devi memutar matanya dengan marah, “Apa maksudmu?” 

“Apa kau ingin bilang bahwa aku kurang kerjaan?” 

“Kenapa? Memangnya aku tidak boleh melakukan sesuatu yang benar?” 

Argan tampak malu. Dulu sikap Devi sama sekali tidak seperti ini. 

Pada saat itu dia sama seperti generasi muda dari kalangan orang berada. Di bawah kasih sayang semua orang

yang ada di dalam keluarga Tanaka, dia tidak akan pernah berpikir untuk melakukan hal seperti ini sama sekali. 

Apalagi, seperti sekarang yang mengatakan ingin menyiapkan dana untuk membantu orang – orang yang miskin

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

itu, bagaimana mungkin! 

Melihat Argan yang terheran–heran membuat Devi cemberut, “Orang kan bisa berubah.” 

“Aku tidak bisa bersikap seperti anak–anak terus dalam seumur hidupku, kan!” 

“Biar aku beritahu kepadamu, kali ini, aku pasti akan membuat yayasan ini berkembang dengan baik.

“Pada mallu aku akan membuatmu terkesan!”

Argan: “Nona besar, kalau kau benar-benar bisa mengembangkannya dengan baik, aku akan

menyumbangkan 30 juta dolar sebagai bantuan danaku untuk yayasanmu ini!” 

Devi langsung berkata, “Ucapan seorang pria seperti sebuah janji emas. Harus ditepati!” 

“Argan, aku akan mengingat ucapanmu ini!” 

Argan tertawa. “Hahaha, kau tenang saja.” 

“Asalkan kau melakukannya dengan serius, jangankan 30 juta dolar, lebih banyak lagipun aku rela.” 

Mendengar ucapannya itu membuat Devi merasa tidak senang, “Nada bicaramu ini sepertinya aku tidak bisa

mengembangkannya dengan baik?” 

“Hemm, kali ini aku harus menunjukkan dan membuktikannya kepadamu.” 

Arga tersenyum dan tampak tidak setuju. 

Menurutnya, Devi hanya panas – panas tahi 

ayam saja. 

Meski dia punya pemikiran seperti itu tetapi itu hanyalah antusiasme sesaat saja. Bagaimana mungkin dia akan

mengembangkannya dengan baik?