We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 695
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 695

Hir 

a n karena ketakutan. Dengan suara bergelar dia berkata, “Bro, ada apa… ada apa?”

“Apa salahku, kau katakanlah sesuatu!” 

Dani meraih batu bata itu dan melemparkannya ke arahnya. 

Dengan tergesa–gesa Hiro menghindar dan berkata dengan terburu–buru, “Bro, kau... kau mau apa?” 

“Kita sudah seperti saudara sendiri. Kalau ada sesuatu yang telah aku perbuat sehingga menyinggungmu, kau

katakan saja. Aku pasti akan memperbaikinya.” 

“Kau... kau sama sekali tidak mengatakan apa–apa lalu bagaimana kau mau aku berubah...?” 

Dani sama sekali tidak berbicara. Dia mengambil batu bata lainnya dan melangkah maju untuk meraih leher Hiro. 

Hiro berteriak ketakutan, “Brengsek, apa kau benar–benar sudah gila?” 

“Apa kau pikir aku takut kepadamu?” 

“Aku akan bertarung denganmu!” 

Hiro meraung dan meninju wajah Dani. 

Dani menerima pukulannya tetapi sama sekali tidak mundur. Dia malah membanting batu bata itu ke kepala Hiro. 

Hiro yang dipukuli dengan parah langsung terhuyung mundur beberapa langkah. 

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Dani bergegas. Dia menendang perutnya lalu meraih lehernya dan menampar wajahnya beberapa kali. 

Hiro tampak sedikit bingung dengan scrangan ini. Jadi mau tak mau dia hanya bisa menahan dan menghindar

secara pasif. 

“Berlututlah di depanku!” Dani meraung lagi. 

Hiro benar–benar merasa ketakutan. Dia berlutut dengan suara gedebuk dan berkata dengan gemetar, “Bro, ada

apa sebenarnya?” 

Dan pada saat itu Dani baru berhenti dan inemaki dengan marah. “Dasar bajingan. Kau masih berani bertanya

kepadaku?” 

Hampir vaja kau membunuh aku!” 

“Untung saja aku cukup beruntung kalau tidak habis sudah keluargaku.” 

“Anak setan, aku benar–benar inkin membunuhannu!” 

Saat Dani mengatakan hal itu lalu dengan marah dia kembali mengambil batu bata di tangannya.

Dengan cepat Hiro bersujud. “Bro, bro, aku salah aku salah.” 

“Aku... sebenarnya bagaimana aku telah menyinggunginu, kau katakanlah kepadaku...” 

“Aku benar– 

nar tidak tahu apa yang icraci...” 

Dengan marah Dani menceritakan semua yang terjadi hari ini. 

Dan pada saat itu Hiro baru memahami situasinya. Dia juga ikut tercengang 

Axel dan yang lainnya memang berencana untuk membantu Devon menaklukkan Nara hari ini tetapi sebenarnya

dia merasa sedikit tidak setuju. 

Tetapi demi harta keluarga mereka, mau tak mau dia tetapi menginstruksikan Dani untuk melakukannya. 

Tetapi tak disangkat ternyata kali ini masalahnya akan menjadi begitu besar. 

Kalau Dani sekarang memukulnya, dia juga tidak bisa berkata – kata. 

“Persetan, dasar bajingan si Reva itu!” 

“Dia yang melakukan semua ini. Dia sengaja ingin menyakitiku!” 

“Bro, tunggu, aku akan membuat dia memberikan penjelasan kepadamu!” ujar Hiro sambil menggerakkan giginya. 

Namun, kali ini dia salah mengira situasinya. 

Dia pikir Dani sangat marah kepada Reva. Yang dia tidak tahu adalah Dani sangat menghormati dan berterima

kasih kepada Reva sekarang. 

Tetapi Hiro malah menghina Reva di depan Dani, bukankah itu sama saja cari mati namanya? 

Dani langsung menghampiri dan meninju wajahnya beberapa kali. 

Hiro yang dipukuli hingga hidungnya memar dan wajahnya bengkak itu lalu berkata dengan suara gemctar, “Bro,

aku... aku akan membantumu membalas dendam, apa ini masih belum cukup?” 

Dan menggerakkan giginya dan berkata, “Bajingan, kau dengarkan aku dengan baik.” 

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Mulai sekarang, tuan Lee dan direktur Shu adalah penyelamatku.” 

“Kalau kau berani bersikap tidak sopan kepada mereka, aku akan mempertaruhkan nyawa ini untuk bertarung

denganmut” 

“Pokoknya hidup aku ini disanakan oleh tuan Lee dan direktur Shu. Aku tidak keberatan untuk membalas jasa

kebaikan mereka!” 

“Kalau kau tidak percaya, kau bisa mencobanya!” 

Hiro terperangah. Dia tidak pernah mengira bahwa temannya ini akan begitu setia kepada Reva! 

Pada saat ini tampak ada beberapa petugas keamanan yang berjalan di sekitar lokasi konstruksi. 

Begitu Hiro mciihatnya, matanya langsung berbinar. Dia langsung bangkit berdiri dan berkata, “Heri, kalian semua,

cepat kesini!” 

“Bajingan ini membuat masalah di sini. Dia berani memukul aku!” 

“Gepat kemarilah, tangkap dia dan aku akan membunuhnya!” 

Para petugas keamanan melirik sebentar ke mereka lalu saling menatap kemudian tiba–tiba berscru, “Aduhhh, ada

pencuri di lokasi konstruksi!” 

“Ayo mari pergi, cepat kita tangkap pencurinya!” 

Beberapa petugas keamanan itu membalikkan badan dan melarikan diri sehingga membuat Hiro tertegun.