We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 777
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 777 

Alina dan Vivi sengaja pergi ke Spoon & Stable untuk makan. 

Alina sudah membujuknya dengan begitu lama. Dia bahkan membawa Vivi ke beberapa toko mewah dan

membelikannya banyak barang. Setelah itu Vivi baru mau tersenyum. 

Sorenya kedua orang ini pulang ke Rose Garden sementara Axel sedang duduk di sofa sambil membaca koran. 

Nara dan Reva duduk di sampingnya sambil menonton TV. 

Begitu Alina masuk, wajahnya langsung mengerut dan tampak marah. 

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

– 

Axel juga tampak dingin saat melihat ada banyak sekali tas tas dan kantong belanjaan yang ada di tangan Vivi.

Namun pada akhirnya dia juga tidak megatakan apa–apa. 

Beberapa orang ini duduk di ruang tamu dengan diam dan saling menatap seperti ini terus untuk sekitar setengah

jam–an. 

Tiba–tiba ponsel Alina berdering. 

Alina mengeluarkan ponselnya dan melihat bahwa yang menelepon adalah Jayden. 

Alina langsung tersenyum: “Jay, ada apa?” 

Terdengar suara panik di ujung sana. “Tante kedua, aku… aku terkena masalah.” 

Air muka Alina langsung berubah: “Masalah apa?” 

Jayden: “Kami… kami sudah menabrak orang dengan mobil kami!” 

Alina: “Hah?” 

“Bagaimana bisa begitu?” 

“Kenapa kau bisa menabrak orang?” 

Keempat orang yang ada di sebelahnya langsung membelalakkan matanya. 

Axel bahkan tampak lebih panik: “Bagaimana cara menabraknya?” 

“Bagaimana situasinya? 

“Apakah mobilnya baik–baik saja?” 

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Dengan bergegas Alina berkata, “Sudah seperti ini, kau masih saja hanya mempedulikan mobilmu?” 

“Jayden, dimana kau sekarang? Apa kau baik–baik saja?” 

Jayden terengah engah: “Aku… aku baik–baik saja. Kami selkarang ada di Lingkar Luar Utara.” 

“Tetapi, orang yang tertabrak itu terluka parah.” 

“Tante kedua, apa… apa yang harus aku lakukan sekarang?” 

Alina buru–buru berkata, “Tidak apa–apa.” 

“Crystal punya SIM dan mobil kami ju