We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 138
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 138

Peter tampak membeku sejenak: “Apa maksudnya?”

Level bahasa mandarinnya tidak cukup fasih untuk memahi arti dari ucapan tadi itu.

Reva langsung berkata: “Tidak apa – apa, aku sedang memujimu!”

Nara tampak terkekeh lalu mengulurkan tangannya di belakang punggung Reva dan mencubitnya dengan ringan.

Reva membalikkan lengannya dan menggenggam lembut tangan Nara dan pipi Nara langsung bersemu merah.

Apple tampak sangat kesal lalu setelah makan sebentar tiba – tiba dia berkata, “Reva, bagaimana pekerjaanmu di rumah sakit?”

“Pendidikanmu terlalu rendah. Dulu saja demi membantumu bisa bekerja di rumah sakit aku bahkan meminta bantuan dari sepupuku.”

“Aku dengar dari sepupuku bahwa kau pergi membersihkan toilet?”

“Boleh juga sih, karena kurasa kau paling cocok dengan pekerjaan ini, apalagi pekerjaan ini juga tidak memerlukan pendidikan apapun!”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Kau harus bekerja dengan baik dan menghargai pekerjaan yang diperoleh dengan susah payah ini!”

Reva mengernyitkan keningnya.

Joyce DeWitt, 74, Leaves Nothing To Imagination—Proof In Pictures

The Sexiest Game Of 2023! Not For Kids

Apple adalah adik sepupu dari Alan West.

Dulu Nara–lah yang meminta bantuannya saat mengirim Reva untuk bekerja di rumah sakit.

Apple sama sekali tidak membantunya. Dia bahkan meminta Alan untuk mengganggu Reva beberapa kali dan sengaja mempersulitnya.

Bisa dikatakan bahwa Reva sengaja diberikan jabatan sebagai petugas pembersih di rumah sakit itu berkat usaha Apple dibelakangnya.

Lalu sekarang Apple dengan sengaja berbicara di depan semua orang untuk mempermalukan Reva.

Nara yang merasa suasana hati Reva mulai berubah kemudian dengan cepat meraih tangannya dan berkata sambil tersenyum, “Reva berencana untuk mengundurkan diri dari rumah sakit. Dia akan bergabung denganku di perusahaan farmasi Shu

nantinya.”

“Yang benar?” tanya Apple sambil mencibir: “Reva, dulu aku mengira kau masih memiliki sedikit ego sehingga mau berusaha sendiri untuk menghasilkan uang.”

“Tetapi setelah setahun tak bertemu mengapa menjadi seperti sekarang ini?”

“Apakah bergantung kepada istri membuatmu ketagihan?”

“Kau sekarang benar–benar bergantung kepada Nara?”

“Kau pria bukan sih?”

Raut wajah Reva tampak dingin. Reva baru saja akan berbicara tetapi Peter telah lebih dulu mengambil gelas anggurnya dan berkata:

“Nona Shu, apakau kau berusaha di bidang industri farmasi?”

Nara mengangguk dan menjawab: “Ya, itu perusahaan keluargaku, perusahaan farmasi Shu.”

“Ooh?” Peter tersenyum dan berkata: “Kalau begitu berarti kita berada di jalur yang sama.”

Nara hanya tersenyum. Dia tidak berniat untuk lanjut berkomunikasi dengan Peter.

Game Unveils Uncharted Territory: A World Without The US Military The Sexiest Game Of 2023! Not For Kids

Tetapi Peter tidak mau menyerah dan melanjutkan ucapannya: “Aku adalah CEO baru yang di undang oleh Shim Group. Nantinya aku yang akan bertanggung jawab atas semua bisnis utama Shim Group.”

“Karena nona Shu juga bergerak di bidang farmasi maka nantinya mungkin bisa bekerja sama dengan Shim Group kami.”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Nona Shu, maukah kau tinggalkan nomor telponmu? Biar nanti dapat membahas tentang kerjasama kita?”

Nara tampak mengernyit sedikit. Bajingan macam apa dia ini? Tunangannya saja masih berada disini dan pria ini dengan berani langsung meminta nomor ponselnya?

Reva: “Maaf, akhir–akhir ini bisnis farmasi Shu terlalu sibuk dan untuk sementara tidak dapat menangani bisnis lain.”

Apple langsung terlihat kesal: “Reva, apa maksudmu?”

“Nara dan tunanganku sedang membicarakan proyek bisnis, sejak kapan kau diijinkan untuk berbicara?”

“Kenapa? Apakah sekarang kau benar– benar menganggap dirimu sebagai kepala

keluarga Shu dan mulai mengelola bisnis keluarga Shu?”

“Lagipula, jika kau memang benar – benar sedang mengelola bisnis keluarga Shu, seharusnya kau lebih mengutamakan proyek bisnis diatas segalanya.”

“Aku belum pernah mendengar ada perusahaan yang tidak menginginkan sebuah proyek!”

Orang – orang yang ada di meja sebelah juga berbisik dan mereka merasa bahwa Reva terlalu pintar membual.

Setiap perusahaan pasti mati – matian berusaha untuk mendapatkan proyek dan belum pernah ada perusahaan yang tidak membutuhkan proyek!

Mereka tidak tahu bahwa apa yang dikatakan Reva itu memang kenyataan.

Perusahaan farmasi Shu baru saja menerima pesanan sebesar 3 milyar dolar.

Pesanan ini diperkirakan akan selesai tahun depan lalu mana ada waktu lagi untuk menerima pesanan lain?

Previous Chapter Next Chapter