We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 142
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 142

Peter terkekeh: “Nona Shu, kau sudah salah paham.”

“Yang kami maksud adalah kami tidak menerima orang yang sembrono dan barbar.”

“Tetapi untuk wanita cantik seperti dirimu, dengan senang hati kami menerimanya!”

“Ngomong – ngomong, akhir minggu ini aku akan mengadakan sebuah pesta di rumah.”

“Nantinya aku akan mengundang beberapa teman dari negaraku dan semuanya adalah pria –

 pria gentleman yang sangat sopan ditambah juga dengan beberapa orang – orang terpandang di kota ini.”

“Nona Shu bisa datang ke pesta yang kita adakan, nantinya aku

akan memperkenalkan beberapa orang terpandang kepadamu yang pastinya juga akan membantu karirmu!”

Apple segera mengangguk: “Ya, ya, Nara, nantinya kau harus datang yah!”

“Di negaranya Peter mengenal banyak laki – laki kaya.”

“Ada banyak keturunan Jepang yang semuanya benar – benar kaya dan tampan.”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Kau pasti merupakan tipe wanita yang mereka sukai. Dan nantinya aku juga pasti akan menyisakan pria tampan yang terbaik untukmu!”

Reva mengernyitkan keningnya dan membatin, apa maksudnya dengan ini semua, aku kan masih disini?

Nara menggelengkan kepalanya dan berkata: “Tidak!”

“Aku sudah menikah dan aku tidak perlu mengenal pria tampan lainnya.”

“Aku tidak cocok untuk menghadiri pesta seperti itu!”

Apple terlihat cemas. Dia sangat ingin memperkenalkan Nara kepada beberapa orang – orang terpandang itu.

Dengan begitu dia dapat meningkatkan martabatnya di antara orang –

 orang itu dan kemungkinan besar bisa mendapatkan banyak manfaat dari mereka.

Di mata Apple, Nara adalah alat yang dapat dia gunakan untuk meningkatkan martabatnya.

Apple pura – pura marah: “Nara, tunanganku sudah mengundangmu secara pribadi,

apakah kau merasa enak untuk menolaknya?”

“Selain itu, semakin banyak kau mengenal orang baru, karirmu juga pasti akan semakin terbantu.”

“Siapa bilang wanita yang sudah menikah tidak bisa menghadiri pesta?”

“Reva, coba kau katakan, apakah kau mendukung Nara untuk menghadiri pesta ini?”

“Apakah kau ingin karir Nara berkembang lebih jauh lagi?”

“Sebagai seorang pria seharusnya kau tahu apa yang harus dilakukan.”

“Kalau kau sendiri tak dapat membantu Nara masa kau tak berencana untuk membiarkan Nara berjuang?”

“Apakah kau tidak ingin melihat Nara sukses? Apakah kau tak ingin Nara bahagia?”

Reva terdiam. Apple ini benar – benar wanita yang menjengkelkan dan tidak tahu malu.

Dia ingin memperkenalkan istriku kepada pria lain tetapi malah sengaja bertanya kepadaku apakah aku mendukungnya? Batin Reva.

Dilihat dari apa yang dia katakan jika Reva

menolaknya, itu berarti akan menghambat perkembangan karir Nara dan dia akan menjadi orang yang disalahkan dalam hal ini?

Apa–apaan ini?

Tepat ketika Reva hendak membantahnya tiba – tiba beberapa orang masuk dari

luar.

Yang pertama masuk adalah Tiger.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Dia baru saja hendak naik ke atas tetapi kebetulan dia melihat Reva ada disini dan matanya tampak menyala – nyala.

“Tuan Lee, kau juga ada disini!”

“Ini pasti nyonya Lee. Halo, nyonya Lee, apa kabar?”

Tiger bergegas dan membungkuk hormat di samping Reva.

Apple melirik Tiger dengan jijik. Menurutnya orang yang dapat mengenal Reva pasti bukan orang terpandang atau orang terkenal

dan sejenisnya.

Terlebih lagi, orang ini begitu menghormati Reva. Bisa dipastikan Tiger ini pastilah

orang biasa yang tak punya status apa – apa!

Nara tampak terkejut: “Siapa ini?”

Tiger tersenyum dan berkata, “Ooh, nama aku Tiger. Aku adalah manajer pembelian di perusahaan bahan obat dari perusahaan kita!”

Apple langsung mencibir, ternyata dia hanya seorang manajer kecil dari anak perusahaan farmasi Shu.

Pantas saja dia mengangguk dan membungkuk hormat kepada Reva.

Sepertinya dia masih tidak terlalu mengerti dengan situasi keluarga Shu dan mengira bahwa dia akan dipromosikan dengan menyanjung Reva.

Memikirkan akan hal ini, Apple memandang Tiger dengan jijik.

Apple tidak pernah mempedulikan orang – orang biasa seperti itu!