We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 227
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Beberapa pria itu langsung menggebrak meja dan hendak pergi. Lalu dengan cepat Hiro berkata, “Kak David dan

saudara – saudaraku sekalian, mengapa kalian marah!” “Mari, mari, duduklah, duduklah, tolong hargai aku, oke?”

“Nara, kau ini benar – benar deh, mengapa begitu tidak pengertian?” “Kau adalah tuan rumahnya dan kak David ini

adalah tamunya pada malam hari ini. Jadi seharusnya kau duduk di samping kak David untuk menemaninya!” “Sini,

cepat kesini, duduk dekat kak David.” David dengan senang menepuk – nepuk kursi yang ada di sebelahnya sambil

memamerkan giginya yang besar dan kuning. Dia menatap Nara dengan tatapan penuh nafsu di wajahnya.

Beberapa orang yang ada di sebelahnya juga menatap Nara dengan penuh nafsu. Melihat bentuk tubuh Nara itu

sepertinya mereka semua sudah tidak sabar untuk menarik Nara agar bisa duduk di samping mereka. Tiba – tiba

Nara merasa jijik. Bagaimana mungkin dia bisa duduk di sebelang orang seperti itu, benak Nara. Reva lalu menarik

Nara ke belakangnya dan melirik Hiro kemudian berkata, “Hiro, apakah mereka ini teman – temanmu?” “Karena

mereka adalah teman – temanmu, seharusnya kau yang duduk di sebelah mereka untuk menjamu mereka, kan?”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Bagaimanapun juga Nara hanyalah seorang gadis dan dia juga tidak bisa minum. Dengan dia duduk di sana

bukankah hanya akan mempengaruhi percakapan antara kau dan teman – temanmu?” Hiro langsung marah lalu

dia menggebrak meja dan berkata, “Dasar brengsek, Reva, memangnya kau punya hak untuk berbicara disini?”

“Malam ini kita sedang membahas masalah keluarga Shu. Dan Nara adalah direktur perusahaannya. Bukankah

sudah sewajarnya dia yang menjamu para tamu secara pribadi?” “Apa maksud dari ucapanmu itu tadi? Menghina

temanku? Atau tidak menghargai aku?” Seorang pria di samping David juga langsung menggebrak meja lalu

mengambil belati dan langsung menancapkannya di meja. Melihat itu beberapa orang di ruangan itu langsung

terkejut. Axel dan Alina bahkan tampak lebih pucat lagi. Melihat ekspresi semua orang yang ada di ruangan itu, si

pria langsung merasa bangga dan memaki, “Jahanam, kau juga tidak mencari – cari info dulu.” “Di kota Carson ini

siapa yang berani tidak menghargai kak David!” “Anjing macam apa kau ini? Berani – beraninya berbicara seperti

itu kepada kak David!” “Kenapa?! Apa menurutmu pisau – pisau kami ini kurang tajam?” Beberapa pria yang ada

disebelahnya langsung bersorak dengan keras. Semuanya menyipitkan matanya ke arah Reva dengan wajah penuh

kemenangan dan kesombongan. Lalu dengan cepat Axel bangkit untuk menengahi mereka, “Saudara David, kau

jangan marah dulu.” “Dia hanyalah anak yang bodoh, aku akan memintanya untuk meminta maaf kepadamu!”

“Reva, mengapa kau masih berdiam disana?” “Cepat minta maaf kepada saudara David!” “Hiro, kau juga beritahu

saudara David bahwa kita semua adalah keluarga sendiri. Untuk apa bersikap seperti itu?” Hiro juga tampak sangat

bangga. Seolah – olah dia begitu bangga karena telah mengenal beberapa teman seperti itu. “Pa, aku khawatir aku

tak bisa menangani masalah ini!” “Kak David bisa datang ke sini untuk memenuhi undangan makan malam kita

saja artinya dia sudah menghargai kita.” “Tetapi begitu dia muncul, dia malah ingin mempermainkan dan menghina

kak David. Siapapun pasti akan marah jika diperlakukan seperti itu!” Hiro menatap Reva dengan penuh

kemenangan seolah – olah dia telah berhasil mengalahkan Reva. Axel lalu menatap Reva dan berkata, “Jika kau

tidak bisa berbicara lebih baik kau diam saja!” “Begitu membuka mulut langsung menyinggung orang. Otakmu itu

memang tidak beres!” “Masih diam saja?” “Cepat pergi minta maaf kepada saudara David!” Lalu pria yang ada di

sebelah David langsung berkata, “Apakah dengan meminta maaf saja, masalah ini sudah selesai dengan begitu

mudahnya?” “Hei bocah, cepat berlutut dengan baik dan mintalah maaf kepada kak David sebanyak tiga kali.” “Jika

suasana hati kak David sudah baik dia pasti akan memaafkan anjing sepertimu!” “Kalau tidak, aku akan

membuatmu berjalan keluar dari sini dengan kepala di bawah!” Reva mengernyitkan keningnya. Orang – orang ini

benar – benar begitu angkuh dan arogan!” Dan tepat ketika dia akan berbicara, Nara buru – buru berkata, “Kak

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

David, barusan kami telah bersalah.” “Begini saja, aku minta maaf kepadamu, tolong jangan masukkan ucapannya

ke dalam hati.” “Kita semua hadir disini untuk menyelesaikan masalah hari ini, untuk apa marah hanya karena

masalah sepele seperti ini?” Reva menghela nafas dengan tak berdaya. Nara benar – benar sedang mengalami

begitu banyak tekanan dari perusahaan. Dan tiba – tiba David tertawa dan berkata, “Karena adik kita sudah

berbicara, maka aku akan memaafkan bocah tengik itu!” “Adikku, kemarilah dan duduk disini bersama kak David.”

“Asalkan malam ini kau bisa menjamu kak David dengan baik, aku jamin lokasi konstruksimu itu pasti akan berjalan

dengan lancar dan tak ada yang berani mencari masalah lagi!” Wajah Nara langsung memerah. Dia benar – benar

tidak ingin pergi ke sana. Tetapi dalam situasi seperti sekarang ini. Bisakah dia tidak pergi?

 

 

Previous Chapter

Next Chapter