We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 237
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Reva mengikuti Shiro sampai ke jalan yang agak terpencil di pinggiran kota. Melihat tidak ada orang di sekitar jalan

itu lalu Reva menginjak pedal gas dalam – dalam untuk menabraknya. “Dasar brengsek! Bisa nyetir ga sih!”

“Bangsat, beraninya menabrak aku. Aku akan membunuhmu!” Shiro yang seluruh tubuhnya beraroma alkohol

kemudian turun dari mobil. Lalu sambil menundukkan kepalanya Reva membuat Shiro pingsan hanya dengan satu

pukulan kemudian menyeretnya ke dalam mobilnya dan pergi. Setelah sampai di hutan yang sepi kemudian Reva

menyeret Shiro keluar. Shiro yang sekarang telah mengenali Reva kemudian berkata dengan panik, “Apa.. apa yang

akan kau lakukan?” “Reva, aku peringatkan kau, aku ini anggota keluarga Yu.” “Jika kau berani menyentuh sehelai

rambutku saja, keluarga Yu pasti tidak akan melepaskanmu begitu saja!” Lalu sambil mencibir dan menginjak dada

Shiro, Reva berkata dengan dingin, “Shiro, aku sudah pernah bilang, jika kau berani menggangguku lagi maka kau

akan mati!” “Tetapi sepertinya kau sama sekali tidak mendengarkan kata – kataku!” Shiro tampak begitu ketakutan

dan berkata, “Aku… aku tidak percaya kau berani membunuhku!” Reva melihat ke sekeliling: “Jika tidak

membunuhmu lalu untuk apa aku membawamu ke sini?” Lalu Shiro melihat ke sekeliling dan akhirnya tampak

ketakutan. Kemudian dia berkata dengan suara gemetar, “Bro, aku… aku tahu aku sudah salah…” “Tetapi masalah

kali ini juga karena aku di suruh oleh seseorang…” “Dia.. itu Mr Regatta dari keluarga Regatta di ibukota provinsi.

Dia yang memintaku melakukan ini…” “Dia ingin menelan farmasi Shu dan juga mengatakan bahwa setelah

masalah ini selesai, dia.. dia akan membantuku memulihkan kembali statusku sebagai pewaris utama keluarga Yu.”

Reva langsung pura – pura terkejut dan bertanya, “Mr Regatta?” “Kami hanya tidak ingin bergabung dengan aliansi

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

farmasi saja, untuk apa dia melakukan hal seperti itu?” “Apakah kau ingin mencoba membohongiku?” Lalu dengan

cepat Shiro berkata, “Bro, mana berani aku berbohong kepadamu?” “Memang benar – benar Mr Regatta. Dia… dia

tidak hanya menginginkan farmasi Shu saja tetapi dia.. dia juga menginginkan istrimu…” “Semua hal ini sudah

diatur oleh dia. Aku hanya membantu melapangkan jalannya saja. Masalah ini benar – benar tak ada hubunganya

dengan aku…” Kemudian Reva mengernyitkan keningnya dan ekspresinya tampak sangat kusut seolah – olah dia

benar – benar taku dengan kekuasaan Mr Regatta. Shiro bergidik ketakutan dan berkata, “Bro, aku.. aku sudah

mengatakan semuanya kepadamu. Bolehkah kau mengampuniku sekarang…” “Aku bersumpah, aku tidak akan

pernah berani mengganggumu lagi…” “Di kemudian hari jika aku bertemu denganmu di kota Carson, aku pasti

akan memutar jalan.” “Kau anggap saja aku sebagai angin lalu, tolong lepaskan aku…” Lalu Reva meliriknya dan

berkata dengan dingin, “Shiro, aku bisa memberimu satu kesempatan lagi!” “Tetapi, kau ingat dengan baik yah, ini

adalah satu – satunya kesempatanmu.” “Jika di kemudian hari kau masih menggangguku lagi maka masalahnya

tidak akan sesederhana sekarang lagi!” Setelah selesai bicara lalu Reva menepuk bahu Shiro dengan ringan dan

berkata, “Jangan beritahu kepada siapapun tentang masalah malam ini!” “Jika tidak, aku pasti akan

membunuhmu!” Shiro lalu mengangguk – anggukan kepalanya lalu berkata, “Tenang saja, bro, aku pasti tidak akan

membocorkan masalah hari ini kepada siapapun!” Lalu Reva pun bangkit dan pergi. Setelah masuk ke dalam mobil

lalu Reva menelepon Tiger dan memintanya jangan membunuh David untuk sementara ini. Shiro melihat Reva

yang telah pergi lalu kepanikan yang ada di matanya tadi berangsur – angsur berubah menjadi kemarahan. Dia

mendengar suara mobil yang sudah benar – benar pergi jauh lalu segera memaki: “Hei Reva, awas saja kau!” “Jika

aku tidak membunuhmu, aku bersumpah bahwa aku tidak akan pernah menjadi manusia!” Setelah memaki

panjang lebar, kemudian Shiro ingin bangkit berdiri tetapi dia mendapati bahwa kedua kakinya mati rasa dan tidak

bisa berdiri sama sekali. Shiro mengira mungkin itu karena dia telah berjongkok terlalu lama sehingga kakinya mati

rasa. Setelah beristirahat sejenak, gejala di kakinya masih juga belum membaik. Dengan tak berdaya akhirnya dia

mengeluarkan ponselnya dan menelepon Mr Reggata. Lalu dia memberitahu Mr Regatta mengenai situasi di sini

dan meminta Mr Regatta mengirim seseorang untuk membantunya. Tidak lama kemudian, Mr Regatta bersama

beberapa orang datang dengan diam – diam. Mereka semua berpakaian hitam dan dalam kegelapan ini

keberadaan mereka sangat tersembunyi. “Mr Regatta, akhirnya kau tiba juga!” “Reva si bajingan itu berani –

beraninya memperlakukan aku seperti ini. Kau harus membantuku untuk membalas dendam!” “Nantinya setelah

bajingan itu tertangkap, aku akan mengiris – ngiris badannya dengan seribu irisan. Jika tidak, kebencian di hatiku

tak akan pernah sirna!” ujar Shiro sambil menggertakkan giginya. Mr Regatta yang sedang berdiri di sampingnya

menatapnya dengan ekspresi muram. “Apakah kau telah mengungkapkan namaku?” tanya Mr Regatta dengan

suara yang dalam. Air muka Shiro langsung berubah dan berkata, “Mr Regatta, aku… aku juga tidak punya pilihan

lain…” “Si Reva itu ingin membunuhku jadi aku juga ingin melindungi diriku sendiri!” “Tetapi, Mr Regatta kau tak

perlu khawatir.” “Orang yang bernama Reva itu hanya seperti macan tanpa taring. Dia sama sekali tak berani

melakukan apa – apa terhadapku.” “Barusan dia mengancam aku untuk tidak memberi tahu orang lain mengenai

hal ini. Ini artinya dia sendiri juga takut jika identitasnya terungkap karena telah menculikku.” Dan sekelebat cahaya

terang seolah – olah melintas di mata Mr Regatta. Lalu dia membungkuk dan berjongkok kemudian sambil tertawa

dia berkata, “Benarkah?” “Kalau begitu, berarti hanya sedikit orang yang mengetahui tentang masalah Reva yang

menculikmu ke sini?” Shiro segera menggelengkan kepalanya dan berkata, “Bagaimana mungkin?” “Di mobilku

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

masih ada seorang wanita pada saat Reva membawaku pergi. Jika benar – benar ingin di selidiki pasti akan

ketahuan identitasnya.” “Tetapi asalkan aku kembali dengan sehat walafiat makan semuanya akan baik – baik saja.

Dan identitas kau juga tidak akan terungkap Mr Regatta.” “Mr Regatta, bagaimana jika kau bantu mengeluarkan

aku dulu.” “Aku tidak tahu apa yang terjadi, kaki aku seperti mati rasa dan tidak bisa berdiri.” Mr Regatta langsung

terkekeh dan berkata, “Jika kau tak bisa berdiri maka tak usah bangun lagi untuk selamanya.” Air muka Shiro

langsung berubah dan berkata, “Mr Regatta, apa… apa maksudmu?” Lalu Mr Regatta mengabaikannya dan

berkata dengan lembut, “Si Reva ini benar – benar tidak mudah untuk di hadapi!” “Sangat pintar dalam bisnis dan

bela diri. Benar – benar seorang yang sangat berbakat.” “Apalagi kota Carson ini adalah wilayah Austin. Tidak

mudah untuk menjangkau mereka dengan tangan keluarga Regatta.” “Ckk..ckk… sepertinya aku harus membunuh

seseorang dengan tangan orang lain!” Shiro tampak terkejut dan berkata, “Membunuh dengan tangan orang lain?

Tangan siapa yang akan kau gunakan?” Mr Regatta meliriknya dan terkekeh kemudian berkata, “Tentu saja dengan

tangan keluarga Yu-mu!” Mata Shiro membelalak dengan lebar, “Keluarga Yu aku?” “Mr Regatta, ini tidak mungkin

terjadi.” “Orang itu memiliki sedikit hubungan dengan Austin. Keluarga Yu kami pasti tidak akan mempedulikan hal

ini.” Lalu Mr Regatta berkata dengan perlahan, “Untuk membuat keluarga Yu langsung mencari masalah

dengannya sudah pasti itu tidak mungkin.” “Tetapi bagaimana jika salah satu anggota keluarga Yu mati di

tangannya?” Shiro langsung terkejut dan berkata, “Siapa? Siapa yang akan dia bunuh?” Mr Regatta menatapnya

dengan murung lalu berkata dengan lembut, “Menurutmu?” Awalnya Shiro tertegun sejenak tetapi kemudian air

mukanya tiba – tiba berubah dan berseru: “Kau… kau ingin membunuhku lalu menuduhnya atas hal ini?”

 

 

Previous Chapter

Next Chapter