We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 268
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Tidak lama setelah Reva pergi bekerja, dia menerima kabar bahwa dia telah dipindahkan ke departemen

pengobatan Tiongkok. Dia tampak sedikit bingung, apakah dekan selalu melakukan sesuatu dengan begitu cepat?

Namun Reva tidak peduli. Ketrampilan medisnya saat ini juga didasarkan pada pengobatan tradisional Tiongkok jadi

dia merasa memang lebih cocok untuk pergi ke departemen pengobatan tradisional Tiongkok. Reva baru saja

selesai memindahkan barang – barangnya ke dalam kantor dan duduk. Tak lama kemudian, Axel, Alina dan Hana

masuk ke kantornya sambil tersenyum. Sambil tersenyum Axel bertanya, “Reva-ku, bagaimana rasanya pindah ke

kantor baru?” Hana melihat ke sekeliling dan mengangguk dengan puas lalu berkata, “Masih perlukah di katakan?

Tentu saja sangat bagus!” “Kantor ini sangat luas dan terang. Tampaknya nyaman juga.” “Benarkan, Reva?” Reva

tampak sedikit mengernyit, “Apakah kalian baik – baik saja?” Alina melambai dan berkata, “Ya, kami hanya datang

dan berjalan – jalan saja.” “Kau juga sudah bekerja disini untuk beberapa waktu dan kami belum pernah datang ke

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

rumah sakit untuk menemuimu.” “Aihh, itu juga karena kita terlalu sibuk.” “Ini karena hari ini ada waktu luang jadi

kami datang ke sini untuk mencari seorang teman lama. Kami sudah berusaha sekuat tenaga memintanya untuk

memindahkanmu ke sini menjadi direktur departemen.” “Tetapi, Reva, kau juga tidak perlu berterima kasih kepada

kami.” “Kita ini masih keluarga sendiri. Jadi ini memang sudah seharusnya kami lakukan!” Reva langsung

tercengang, apa hubungannya semua ini dengan mereka? Lalu dengan sungguh – sungguh Axel berkata, “Reva,

bagaimanapun juga kau telah menganggap kami sebagai papa dan mama-mu, kan?” “Kami sama sekali tidak

mengharapkan balas budimu. Kami hanya ingin kau bekerja dengan baik dan tidak menyia – nyiakan usaha kami

saja!” Reva langsung cemberut dan bertanya – tanya usaha apa? Batin Reva. Beberapa tahun yang lalu, saat dia

bekerja sebagai petugas pembersih, mereka berdua langsung memutar jalan saat melihatnya karena takut terlibat

dengannya. Dan sekarang mereka semua datang ke sini untuk menanyakan kabarnya dan berbicara kepadanya

bukankah semua ini demi 3 milyar itu? Reva malas mempedulikan mereka. Lalu dengan santai, dia hanya

membalas ucapan mereka dengan beberapa kata. Setelah mengobrol sebentar, ketika keduanya merasa waktunya

sudah cukup tepat akhirnya Alina langsung berkata, “Reva, apakah kau masih memegang kartu bank yang

diberikan oleh keluarga Yu sebagai uang kompensasi itu?” Reva: “Ooh, ada, kenapa?” Alina langsung tampak

gembira dan berkata, “Begini, kami telah mendiskusikannya dengan Nara hari ini.” “Rumah kita ini sudah terlalu

kecil dan kalian berdua juga tidak punya ruang pribadi.” “Jadi, kami berpikir untuk menggunakan tabungan keluarga

kami dan bermaksud untuk mengganti rumah kita dengan yang baru.” “Tetapi dari segi uangnya masih kurang

sedikit lagi.” “Jadi aku pikir bagaimana kalau kau juga membantu sedikit biayanya sehingga kita bisa mendapatkan

rumah yang lebih baik?” Reva: “Masih kurang berapa?” Alina: “Tabungan keluarga kami hanya ada sekitar 500.000

dolar tetapi untuk rumah yang bagus di kota Carson, kami juga sulit mengatakan harganya.” “Bagaimana jika kau

memberikan kartu ini kepada kami dan kami akan pergi membelinya sendiri?” “Setelah membeli rumahnya, aku

akan membatalkan kartu ini kepadamu. Bagaimana?” Reva tidak berbicara. Hana menatap Reva terus – terusan.

Dia melihat Reva tidak berbicara sehingga dia langsung mencibir, “Aiih, kakak ipar, masa kau tidak percaya kepada

papa dan mama?” “Hanya memintamu mengeluarkan kartu itu saja, kau langsung tak berani berbicara lagi?”

“Kenapa? Apakah kau pikir kedua orangtuaku begitu tamak dan menginginkan sedikit uangmu itu?” Reva

menggelengkan kepalanya dan berkata, “Pastinya aku sangat percaya kepada papa dan mama!” Alina langsung

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

tersenyum dan berkata, “Kau memang anak yang baik!” “Tenanglah, papa dan mama tidak menginginkan seluruh

uangmu itu.” “Nah, sekarang kau berikan aku kartunya dulu nanti berapa banyak uang yang dihabiskan akan

kulaporkan kepadamu, bagaimana?” Lalu dengan tak berdaya Reva berkata, “Tetapi masalahnya, kalian berdua

sudah terlambat.” “Uang di kartu ini sudah tidak ada…” “Apa?!” seru Axel dan Alina bersamaan. Hana tampak

sangat marah dan berkata, “Tiga milyar dolar!” “Bagaimana bisa tidak ada?” “Meskipun kau menghambur –

hamburkannya dalam semalam juga tidak mungkin akan langsung lenyap dan habis 3 milyar itu!” “Apa… apakah

kau sudah mentranfer uang itu ke tempat lain dan sengaja berbohong kepada kami?” “Aku beritahu yah, uang

kompensasi yang ada di dalam kartu itu bukan hanya milikmu saja tetapi juga ada bagian kami!” “Kau telah

menghilangkan uang kami, aku… aku tidak akan memaafkanmu!”

 

 

 

Previous Chapter

Next Chapter