We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 276
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Axel masih ingin berbicara tetapi buru – buru di cegah oleh Alina. Lalu Alina mengibaskan tangannya dan berkata,

“Oke, oke, oke, kami sudah tahu.” “Aihh, masalah uang ini lupakan saja lah. Kita tidak ada rejeki untuk memakai

uang ini.” “Tetapi Nara, bagaimanapun juga kau tetap harus pikirkan orangtuamu ini.” “Kami tidak bisa selalu duduk

diam di rumah menunggu bantuan dari kau saja, kan?” Lalu Nara menghela nafas lega. Asalkan mereka tidak

memaksa untuk meminta uang itu, yang lainnya tidak masalah. “Ma, seharusnya kau menikmati kehidupan bahagia

di rumah saja dengan usiamu yang sekarang ini.” “Meskipun pendapatan perusahaan tidak terlalu banyak tetapi

masih cukup untuk membiayai kehidupan kalian sehari – hari, tak perlu terlalu khawatir.” Jawab Nara. Alina

langsung mengibaskan tangannya dan berkata, “Nara, kau tak mengerti maksudku.” “Maksud aku, papa-mu dan

aku tidak bisa selalu diam di rumah saja sepanjang hari.” “Sebenarnya, kami berdua juga ingin mencari sesuatu

untuk dilakukan.” Mendengar ucapannya itu membuat air muka Nara tampak sedikit berubah. Kejadian di

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

perusahaan bahan obat waktu itu juga gara – gara ulah mereka. Akibatnya, perusahaan juga hampir saja terlibat

dalam bencana besar. Dan sekarang apalagi yang mau mereka lakukan? Batin Nara. Tetapi ketika teringat dengan

masalah 3 milyar itu akhirnya Nara merasa rencana mereka ini masih jauh lebih baik. “Ma, apa yang ingin kau

lakukan?” tanya Nara dengan ragu. Alina lalu melirik Axel dan dengan suara kecil berkata, “Aku sih mikirnya begini,

kebetulan perusahaan kita adalah perusahaan farmasi jadi aku hanya ingin membuka apotik.” “Semua yang ada di

apotik diserahkan kepada tenaga kerja profesional saja untuk di kelola. Kami berdua tidak akan ikut campur, hanya

menjadi penjaga toko.” “Lagipula, dengan membuka apotik juga tidak akan terjadi kesalahan.” “Obat – obatan yang

bisa dijual semuanya telah disetujui. Tidak akan ada masalah.” “Nara, bagaimana menurutmu?” Nara memikirkan

rencana mereka dengan hati – hati. Ini adalah ide yang bagus. Kalau perusahaan bahan obat masih perlu

memikirkan kualitas bahan obat sedangkan apotik tidak perlu mengkhawatirkan masalah ini. Dengan mencari

beberapa tenaga kerja profesional untuk mengelola tokonya dan semua jenis obat yang dijual juga telah lulus

standar audit, seharusnya tidak akan ada masalah sama sekali. Nara sama sekali tidak memikirkan apakah apotik

itu akan menghasilkan uang atau tidak. Di dalam pikirannya yang penting kedua orang tuanya itu bisa melakukan

sesuatu. Jika tidak, mereka hanya akan merecokinya sepanjang hari dan membuatnya sakit kepala. Namun alih –

alih langsung memutuskan, dia malah menatap Reva. Reva mengangguk sedikit yang mengisyaratkan oke.

Kemudian Nara mengangguk dan berkata, “Ma, idemu sangat bagus. Aku dukung kalian.” “Begini saja, aku akan

membantumu membuka dan mengatur apotik ini dalam dua hari.” “Aku punya ratusan ribu dolar disini. Dan

dengan divididen yang aku dapatkan dari perusahaan seharusnya aku bisa membuka apotiknya.” Alina segera

menggelengkan kepalanya dan berkata, “Nara, yang kau katakan itu apotik kecil.” “Aku ingin yang besar, sejenis

toko berantai.” Nara langsung tercengang, “Aah?” Dengan terburu – buru Alina berkata, “Nara, kau adalah direktur

dari sebuah perusahaan besar.” “Jika kami hanya membuka apotik kecil dan ketahuan oleh publik bukankah akan

tampak memalukan?” “Jika teman – teman lama dan teman sekelas kami mengetahuinya mereka juga pasti akan

mengira kau adalah putri yang tidak berbakti.” “Kau sendiri adalah seorang direktur utama sedangkan kedua orang

tuamu ini hanya menjaga sebuah apotik kecil. Apakah kau tak merasa itu memalukan?” Nara langsung tampak

bingung, dalam benaknya dia bertanya – tanya, apanya yang memalukan? Tetapi pada saat ini dia tidak berani

berdebat lagi. Tidak mudah baginya untuk mengubah topik pembicaraan itu sampai ke titik ini. Untuk sementara

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

dia tidak berani membuat marah orang tuanya lagi. “Jadi seberapa besar apotik yang ingin kalian buka?” Nara

bertanya dengan ragu. Alina berpikir sejenak kemudian berkata, “Ya, setidaknya sebesar apotik Fortune lah!”

Mendengar ucapan Alina itu membuat Nara hampir muntah darah, “Ma, apakah kau tahu berapa nilai pasar apotik

Fortune?” “Dengan seluruh aset perusahaan farmasi Shu kita saja paling – paling aset kita itu hanya bernilai

sepertiga dari milik mereka!” “Dengan menjual seluruh perusahaan farmasi Shu pun kau tidak akan mampu

membuka apotik sebesar apotik Fortune!” Alina langsung tercengang: “Yang benar?” “Begitu mahalkah apotik

Fortune itu?” “Bukannya itu hanya apotik saja, bisa semahal apa?” Nara terdiam, apakah itu hanya apotik saja? Itu

adalah perusahaan paling menguntungkan yang berada di bawah pimpinan Kenji Shim!

 

 

Previous Chapter

Next Chapter