We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 450
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Bab 450 

Ekspresi Jose langsung berubah lalu dengan marah dia berkata, “Dekan, apa maksudmu?”

“Apa kau sedang mencoba membelanya?”

“Dia telah memukuli aku di depan banyak orang. Kalau aku tidak menyelesaikan masalah ini dengannya lalu

bagaimana aku harus menghadapi orang banyak di kemudian hari?”

“Aku kasih tahu yah, walaupun hari ini dewa turun ke tempat ini pun tak akan bisa membelanya!

Lalu perawat jahat itu ikut menambahkan, “Dan juga Devi si jalang itu!”

 

“Dia adalah anak buah Reva!”

Ekspresi dekan tampak begitu canggung. Tadi saat berbicara diam-diam dia mengedipkan mata kepada Jose untuk

memintanya membawa semua orang – orangnya itu pergi.

Tetapi tak disangka Jose sama sekali tidak mempedulikan isyarat matanya malah berbalik untuk berteriak.

Sebelum dekan sempat berbicara lagi Ronald yang sedang mengerutkan keningnya langsung bertanya, “Apa? Apa

masalah ini juga ada hubungannya dengan Devi -ku?”

Devi langsung berkata, “Ya memang benar!”

Dia segera menceritakan apa yang baru saja terjadi.

Saat semua orang di sekitar mereka mendengar ceritanya mereka semua langsung menatap Jose dengan tatapan

mengejek.

Jose yang ingin mengejar dan mendapatkan Devi itu memang tidak salah.

Tetapi setelah Devi menolak lamarannya dia malah membuat hal-hal tercela seperti itu untuk mengancam Devi. Ini

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

benar-benar sangat keterlaluan.

Dekan RS terdiam sejenak. Jose memang sudah sangat keterlaluan. Dia tidak bisa membantunya.

Lalu Jose mengangkat kepalanya dengan angkuh dan berkata dengan dingin, “Devi, kau harus berbicara dengan

jelas.”

“Rumah sakit punya peraturannya sendiri. Aku memang sudah mengatur seorang

TU 24 Mon, 5 Sept

M

.

Bab 450

40

5 mutiara

pasien untuk menempati tempat tidur rumah sakit itu.”

“Mereka sudah memesannya dan sekarang ketika pasiennya tiba maka mau tak mau tempat tidur itu harus

disiapkan untuk mereka. Memangnya mereka tidak pantas untuk menempati tempat tidur itu?”

“Sesuai dengan aturan kan memang siapa yang duluan dialah yang mendapatkannya. Karena orang itu sudah

memesan tempat itu sebelumnya jadi tempat tidur itu memang milik mereka. Apa masalahnya dengan itu?”

Ronald mengangguk dengan perlahan. “Ucapanmu memang benar. Siapa yang duluan dialah yang mendapatkan.

“Kalau kau mengatakan bahwa tempat tidur ini sudah dipesan maka kami juga tidak punya hak untuk berkata apa

– apa.”

“Tetapi saat itu pasien masih diinfus dan kau langsung mencabut jarumnya. Apakah itu pantas?”

“Dan juga kepala papanya Helen saat itu sudah cedera.”

“Sebagai seorang staf medis, kau sama sekali tidak melakukan pertolongan pertama untuk mengobati cederanya.

Apakah ini sesuai dengan peraturan yang ada?”

Jose tidak dapat menyangkal apa yang pria ini katakan. Dengan marah dia bertanya, “Memangnya siapa kau?”

“Apa hubungannya denganmu?”

“Siapa yang membahas masalah peraturan denganmu?”

“Aku datang kesini untuk mencari Reva. Tak ada urusannya denganmu. Keluar dari sini!”

“Kalau tidak, aku akan memukulmu juga sekaligus!”

Ekspresi dekan langsung benar-benar berubah. Jose ini benar-benar sedang cari mati. Ronald Tanaka pun berani

dimakinya?

Tanpa menunggu Ronald berbicara, dekan RS langsung berkata, “Jose, berani sekali kau membawa orang ke rumah

sakit ini untuk berbuat onar?”

“Apa kau benar-benar mengira bahwa rumah sakit ini sudah tak ada peraturan

lagi?” 

“Pergi dan bawa semua orang ini keluar!”

Orang-orang dari bagian keamanan langsung bergegas dan mengusir semua orang

lua o

10 29 Mon, 5 Sept AAM.

Bab 450

5 mutiara

yang dibawa oleh Jose.

Jose sangat marah sekali, “Dekan, apa kau harus sampai sebegitunya membela si Reva ini?”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Ini karena aku menghormatimu makanya aku tidak memberitahu perihal masalah ini kepada papa dan mamaku.”

“Kalau mereka sampai tahu bahwa aku dipukuli di RS ini apalagi kau masih membela dan melindungi orang yang

memukuli aku itu. Coba tebak apa yang akan mereka lakukan?”

Dekan membeku. Dia telah berusaha membelanya tetapi kenyataannya ini lebih seperti dia memiliki dendam

pribadi terhadapnya?

“Aku beritahu kepadamu, disini bukan tempatmu untuk bertindak dengan semena – mena!”

“Yang di dalam itu adalah ayah dari nona Devi…”

Sebelum dekan sempat menyelesaikan ucapannya, si perawat yang jahat itu langsung berkata, “Aiihh, jadi ini

adalah ayah dari si jalang itu?”

“Sekali lihat saja langsung sudah bisa kelihatan bahwa dia juga bukan orang baik – baik. Memang benar buah jatuh

tak jauh dari pohonnya!”

Dekan langsung menjadi sangat marah sekali, “Apa yang kau katakan?!”

“Apa kau tahu siapa dia?”

“Kau… beraninya kau menghina tuan Tanaka?”

“Cepat pergi dan minta maaf kepada tuan Tanaka!”

Dengan marah perawat jahat itu berkata, “Aku minta maaf kepadanya?”

“Atas dasar apa?”

“Putrinya telah membuat onar di tempat kami dan menghina reputasiku. Seharusnya mereka yang meminta maaf

kepadaku!”

 

 

Previous Chapter

Next Chapter