We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 57
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 57

Semua orang tampak terpana dan dikejutkan oleh cacing daging tersebut.

“Oke?” Nyonya Meng masih terkejut: “Apanya yang oke?”

“Keluarga Meng anda akan memiliki penerus.” Reva berkata: “Selama istrinya tak ada masalah maka

dalam tahun ini aku jamin dia akan dapat memiliki anak!”

“Benarkah?” Mendengar ini nyonya Meng sangat gembira tetapi masih sedikit tidak percaya.

“Tuan Lee, ini… benda apa ini?” dokter Tanaka memandang cacing daging di lantai dengan heran.

Setelah cacing daging itu jatuh ke lantai, tidak butuh waktu lama kemudian cacing itu menjadi kaku dan

mati.

Reva: “Ini adalah sejenis cacing yang telah di jampi – jampi. Cacing begini yang sangat langka.”

“Cacing semacam ini tersembunyi di dalam daging dan darah dan dapat bergabung dengan daging

dan darah. Jadi meskipun melakukan pemeriksaan modern atau pemeriksaan bedah cacing itu tidak

dapat ditemukan.”

“Ia hidup dalam energi tubuh manusia dan hanya menempel pada tubuh laki-laki yang akhirnya akan

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

membuat laki-laki tidak dapat memiliki anak.”

Semua orang terkejut di dunia ini masih ada cacing yang telah dijampi – jampi seperti cacing ini?

Dokter Hale tak tahan untuk bertanya: “Lalu karena kita tidak dapat menemukan keberadaan cacing

ini, lalu apa yang terjadi dengan ini semua sekarang?”

Reva: “Cacing seperti ini hanya memiliki satu nyawa. Setelah ditusuk dia tidak dapat menyatu lagi

dengan darah dan daging. Ini adalah satu-satunya cara untuk mengeluarkan cacing ini.”

Baru pada saat inilah mereka semua memperhatikan bahwa memang ada jarum perak yang

ditusukkan di cacing itu.

“Anakku, bagaimana dia bisa terkena cacing seperti ini?” Nyonya Meng bertanya dengan penasaran.

“Umumnya, tidak mungkin bisa terkena karena cacing semacam ini hanya akan muncul di perbatasan

Maui.” Lanjut Reva, “apakah tuan muda Meng pernah ke

perbatasan Maui?”

Raut wajah nyonya Meng tertegun sejenak lalu dia berkata:”Dia.. ketika dia berumur 19 tahun, dia

pergi berlibur dengan teman – teman sekelasnya. Dan mereka pergi ke salah satu kota di Maui…”

“Pantas saja, pacarnya yang waktu itu di sekolah yang sama dengannya, mereka memiliki hubungan

yang baik.”

“Tetapi sejak kembali dari liburan itu, pacarnya juga sudah putus dengannya dan setelahnya menjadi

seperti ini…”

Semua orang tampak terkejut. Jadi benar seperti itu ternyata.

Dokter Hale masih penasaran dan bertanya lagi: “Lalu … bagaimana kau tahu bahwa aku akan

memberinya tiga tusukan jarum? Apalagi kau juga mengatakan dia akan muntah darah?”

Reva berkata: Cacing yang telah di jampi – jampi seperti ini biasanya bersembunyi di dekat pembuluh

darah, yang akan menciptakan ilusi pembekuan energi qi dan darah.”

“Berdasarkan teknik akupunktur yang telah kau pelajari, kau pasti akan menilai bahwa ia memiliki

pembekuan energi qi dan darah. Cara terbaik untuk mengobati pembekuan ini adalah akupunktur.

Sedangkan anda sendiri adalah ahli akupunktur.

“Area di mana cacing itu berada adalah tempat paling fatal untuk pembekuan energi qi dan darah. Tiga

tusukan pertamamu pasti akan jatuh di tiga tempat yaitu di Quchi, Guanyuan dan Shenshu.”

“Tetapi ketiga jarum seperti ini akan langsung merangsang dan membuat cacing Gu ini aktif sehingga

akan membuat tubuhnya bergejolak dengan darah dan menyebabkan dia muntah darah.”

Dokter Hale tampak tercengang. Analisa Reva benar- benar tepat.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Setelah beberapa saat tiba – tiba dokter Hale berlutut ke tanah: “Tuan, anda benar benar jenius!

Maafkan Hale yang telah banyak menyinggung anda sebelumnya, tolong berikan hukuman

kepadanya!”

“Tak usah sungkan – sungkan!” Reva melambaikan tangannya: “Keterampilan medismu tidak buruk,

tetapi kau belum pernah mengalami situasi seperti ini

sebelumnya jadi itu wajar jika kau membuat kesalahan.”

Dokter Hale berkata dengan perasaan intropeksi: “Hari ini aku benar-benar telah bertemu dengan

seorang ahli.”

Nyonya Meng tidak bisa berhenti tertawa. Tidak diragukan lagi bahwa putranya pasti baik-baik saja

sekarang

“Dokter Lee, terima kasih banyak!” Nyonya Meng mengeluarkan kartu dan menyerahkannya kepada

Reva: “Ini sebagai balasanku, terimalah!”

“Nanti ketika putraku sudah bangun, aku akan membawanya langsung kepadamu untuk berlutut dan

berterima kasih kepada penolongnya!”

Reva beberapa kali menolak pemberian nyonya Meng, tetapi pada akhirnya nyonya Meng

memasukkan kartu itu ke sakunya.

Previous Chapter

Next Chapter