We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 88
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 88

Kapten Kevin: “Villa apa? Mari kita periksa!”

Lalu Alina menyebutkan nama villa itu dan tidak lama kemudian kapten Kevin memeriksanya.

“Villa ini milik seseorang yang bernama Ricky dan baru saja disewa setengah bulan

yang lalu!”

Alina langsung panik: “Sewa… disewa? Bukan miliknya?”

Kapten Kevin: “Penipu seperti ini sering menyewa beberapa rumah mewah untuk membuat orang

merasa bahwa dia cukup berpengaruh. Ini juga cara dia untuk menipu orang!”

Hiro lalu berkata dengan cemas: “Tapi, kami … kami melihat dengan mata kepala sendiri bahwa dia

memiliki 1,5 miliar dolar di rekeningnya!”

Kapten Kevin: “Saat ini penipuan mereka sudah menggunakan teknologi tinggi . Dan semua rekening

yang diperlihatkan itu adalah rekening palsu dan jumlah uangnya bisa diisi sendiri.”

Mendengan penjelasan kapten Kevin, Hiro juga tampak tercengang. Dia berkata dengan suara

gemetar, “Kalau begitu…apakah uangnya bisa kembali?”

Kapten Kevin menggelengkan kepalanya: “Kemungkinannya sangat kecil!”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Hiro berkata dengan cemas: “Mengapa? Kami baru saja mentransfernya pagi ini dan ini juga masih

kurang dari tiga jam…”

Kapten Kevin: “Mereka mencuci uang dengan cara online. 300 juta dolar hanya perlu waktu kurang

dari satu jam saja mereka sudah dapat mentransfernya ke setiap belahan dunia.

“Tiga jam merupakan waktu yang sangat cukup bagi mereka untuk mencuci uangnya dan tak mungkin

bisa terlacak!”

Tiba – tiba terdengar suara bunyi gedebuk, kaki Alina lemas dan dia merosot ke lantai. Lalu dia

bergumam,”Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana ini bisa terjadi…”

Mendengar itu Axel pun kaget dan panik lalu memuntahkan seteguk darah dan jatuh ke lantai.

Keluarga Tommy terlihat sangat girang karena hal seperti itulah yang mereka harapkan terjadi pada

keluarga Axel.

“Nara, apakah kau mau menanggungnya sendiri atau kau ingin melihat orang tuamu masuk penjara?”

Wajah Nara tampak pias saat dia melihat situasi orang tuanya yang menyedihkan. Dia merasa sangat

tidak nyaman.

Pada akhirnya, Nara menggertakkan giginya dan berkata dengan keras, “Mengenai masalah ini, aku

yang…”

Sebelum Nara sempat menyelesaikan ucapannya Reva telah menyela dengan suara kencang,”Hanya

tiga ratus juta dolar saja, tinggal dikejar balik saja apa masalahnya?”

“Kejar balik?” Tommy mencibir: “Bagaimana cara kau mengejar balik uang itu?”

Reva berkata: “Beri aku waktu tiga hari dan aku akan mendapatkan kembali semua uang itu!”

Tommy mengerutkan keningnya dan berkata: “Mengapa aku harus memberimu waktu?”

Reva tidak menanggapinya tetapi dia memandang pemegang saham lainnya:”Perhatian semuanya,

anda semua berinvestasi untuk menghasilkan uang bukan untuk melawan orang lain.”

“Jika anggota keluarga Shu masuk penjara dan 300 juta dolar itu hilang lalu apa untungnya bagi kalian

semua?”

“Aku jamin dalam tiga hari aku akan mendapat kan kembali 300 juta dolar itu.”

“Tidak hanya itu, dividen tahun ini keluarga Shu juga akan memberikan tambahan 100 juta dolar untuk

dibagikan kepada kalian semua sebagai kompensasi!”

Para pemegang saham itu saling menatap dalam diam kemudian akhirnya mengangguk pada saat

yang sama: “Oke, kalau begitu kami akan memberimu waktu satu hari!”

Tommy terlihat panik; “Kalian..mengapa kalian malah menurutinya? Mereka harus dipenjara karena

masalah ini!”

Tidak ada orang yang mempedulikannya. Semua pemegang saham itu hanya mau

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

mencari keuntungan dan mereka tidak membenci Nara.

Dan akhirnya Tommy sekeluarga hanya dapat bertepuk sebelah tangan lalu mereka pun hanya bisa

meninggalkan masalah ini.

Axel dan Alina kemudian dikirim ke rumah sakit dan Nara tenggelam dalam sofanya. Tubuhnya

gemetaran tak terkendali.

Bagaimanapun juga dia hanyalah seorang wanita yang tak mampu menghadapi masalah ini seorang

diri!

“Reva, apa apa yang harus aku lakukan?” Nara bertanya dengan suara gemetar, “Tiga ratus juta dolar,

kita mau cari dimana uang sebanyak ini?”

“Kau tenang saja, serahkan semua ini kepadaku!” jawab Reva dengan lembut sambil membelai rambut

Nara: “Aku ada disini, kau tak perlu takut!”

Nara mencteskan air matanya. Pada saat genting seperti ini Reva masih berada di sampingnya dan

memberikan dukungan terbesar kepadanya.

Tetapi pertanyaannya adalah mampukah mereka mengatasi kesulitan sebesar itu?

Previous Chapter

Next Chapter