We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Perintah Kaisar Naga (Dave & marah)

Bab 301-320
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 301 Adik sepupu salah paham

“Baik!” Yansen mengangguk!

Dan pada saat Yansen hendak mencari bengkel untuk memperbaiki mobilnya, dia melihat sebuah

Mercedes Benz C Cla** berwarna merah yang sedang mengikuti mereka!

“Tuan Dave, ada masalah…‘

Yansen berkata sambil melirik ke kaca spion.

Dave menoleh ke belakang dari mobilnya lalu bergegas membalikkan kepalanya lagi: “Kemudikan

mobil ke tempat yang lebih terpencil, ada terlalu banyak orang di jalan raya!”

Yansen segera mengubah arahnya menuju pinggiran Kota Namae dan mobil Mercedes merah itu juga

buru–buru mengikuti!

Yuki menyadari ada mobil yang mengikuti mereka, raut wajahnya seketika menjadi muram dan

tubuhnya gemetaran!

Dave melingkarkan tangannya pada bahu Yuki untuk menenangkannya: “Jangan khawatir, tidak akan

ada masalah!”

Tidak lama kemudian mobil Dave melaju ke sebuah daerah terpelosok, dan Yansen

memberhentikan mobilnya, dan mobil Mercedes Benz merah itu juga segera mengerem dan berhenti

di belakangnya!

Dave dan yang lainnya turun dari mobil, karena Yuki takut, Dave terus melingkarkan tangannya di bahu

Yuki, dan memeluknya.

Pada saat itu seorang gadis turun dari kursi pengemudi mobil Mercedes Benz merah itu, gadis itu

berambut pendek dan memiliki fitur wajah yang halus dan wajahnya terlihat bulat seperti boneka!

Pada saat gadis itu turun dari mobil, Dave dan Yansen tercengang, gadis ini dilihat dari sisi mana pun

tidak terlihat seperti seorang pembunuh!

Gadis itu mengeluarkan sebuah linggis dan menatap Dave serta Yansen dengan tatapan mengerikan.

“Siapa kalian, cepat lepaskan kakak sepupuku, saya sudah melapor polisi…”

Gadis itu menggunakan linggisnya untuk menunjuk Dave namun tangannya sangat gemetaran!

Dave dan Yansen kembali tercengang, dan tanpa sadar menoleh ke arah Yuki, namun saat ini Yuki

sudah berlinang air mata dan dia sangat bersemangat hingga tidak bisa berkata–kata,

“Yuri, kamu sudah setinggi ini, saya bahkan tidak mengenalimu lagi!”

1/2

Yuki berkata sambil berlari ke arah gadis itu, dan memeluk gadis itu!

Seketika gadis itu tercengang, dia menatap Dave lalu menatap Yuki dan sedikit bingung!

“Kak Yuki, kamu…..kamu bukan diculik oleh dua bajingan ini?”

Tanya gadis itu.

“Diculik?” Yuki tercengang lalu tertawa terbahak–bahak: “Diculik apanya, dua orang ini adalah

temanku, sini saya kenalkan!”

Yuki menarik gadis itu kehadapan Dave: “Ini adalah adik sepupuku Yuri Yoshida, lalu dua orang ini

namanya Dave dan Yansen!”

“Halo!” Dave mengulurkan tangannya dengan ramah!

Wajah Yuri memerah karena malu, dan dia terlihat canggung saat menjabat tangan Dave: “Maaf, saya

kira kalian adalah orang jahat!”

Ternyata Yuri kebetulan melihat Dave dan yang lainnya, dan Yuki yang naik ke mobilnya, saat itu Dave

melingkarkan tangannya pada pundak Yuki, dan raut wajah Yuki terlihat jelek, ditambah bemper

belakang mobil Dave yang hancur membuat Yuri mengira kalau Yuki diculik!

Jadi dia mengemudi sambil menghubungi polisi, namun ternyata hanya kesalahpahaman!

“Ya sudah, kesalahpahamannya juga sudah diselesaikan, tadi kami bahkan mengira kamu adalah

orang jahat, mengagetkanku saja!”

Yuki berkata dengan wajah senang.

“Kak Yuki, apa yang terjadi dengan mobil kalian? Dan kenapa kalian datang ke Kota Namae?”

Yuri bertanya dengan wajah bingung.

“Kami datang untuk membeli bahan obat, mengenai masalah mobil terlalu panjang kalau mau

diceritakan, nanti saya akan menceritakannya padamu pelan–pelan!”

Yuki tidak ingin memberitahu Yuri terlalu banyak dan tidak ingin dia tahu terlalu banyak, karena tahu

terlalu banyak juga tidak akan mendatangkan hal baik untuknya!

“Kalau begitu naik mobilku saja, kebetulan kakakku juga sedang menungguku untuk makan bersama,

kalau dia tahu kamu ada disini pasti akan sangat senang!”

Yuri tidak banyak bertanya dan menarik Yuki naik ke mobilnya!

Dave yang melihat ini berkata pada Yansen: “Kamu pergilah dan perbaiki mobilnya, nanti saya akan

menghubungimu lagi!”

Yansen mengangguk dan melaju pergi, sedangkan Dave ikut masuk ke mobil Yuri dan duduk di kursi

penumpang baris belakang!

2/2

Yuri dan Yuki sudah bertahun–tahun tidak berteinu, jadi kedua orang itu mengobrol tanpa henti!

“Kak Yuki, pacarmu ini Tuan Muda dari perusahaan apa?”

Tanya Yuri.

“Dia bukan pacarku!” Yuki menggelengkan kepalanya.

“Sudahlah akui saja, saya sudah tahu kok, kalau dia bukan pacarmu kamu tidak mungkin duduk

bersama dengannya dan membiarkannya memelukmu kan? Apa kamu datang kemari diam–diam

tanpa sepengetahuan paman?”

Yuri tersenyum jahil pada Yuki.

“Tidak, ayahku tahu kami sedang di Kota Namae!” Yuki bergegas menjelaskan.

Bisa–bisa Yuri menganggap Yuki sedang kawin lari dan segera menelpon Juan!

“Kak tampan, kamu Tuan Muda dari perusahaan apa? Kalau Kak Yuki bisa menyukaimu berarti kamu

bukan bocah biasa!”

Saat ini Yuri tidak lagi takut dan bertanya pada Dave dengan raut wajah mempermainkan.

Dave tersenyum santai: “Saya bukan Tuan Muda dari perusahaan mana pun, saat ini saya seorang

pengangguran yang dinafkahi oleh kakak sepupumu, bahkan bajuku pun dibelikan olehnya!”

Setelan jas yang dikenakan oleh Dave memang dibelikan oleh Yuki!

“Brondong?” Yuri tercengang, dan kata brondong terlontar begitu saja dari mulutnya!

“Yuri, jangan bicara sembarangan!” Yuki segera memelototi Yuri, dan menatap Dave dengan tatapan

bersalah: “Dave, adik sepupuku memang memiliki sifat seperti ini, kamu jangan mengambil hati ya!”

Dave tersenyum : “Sifat seperti ini tidak buruk kok, saya suka!”

“Tidak ada gunanya menyukaiku, saya adalah sepupu iparmu!” Yuri kembali berkata dengan nada jahil.

Dave tersenyum tak berdaya, meskipun perkataan Yuri menyakiti perasaan orang, tapi sifatnya yang

lurus, hatinya yang baik sedikit mirip dengan Yuki!

Mobil Yuri melaju kencang hingga di depan sebuah restoran barat, dia menghentikan mobilnya dan

membawa Dave dan Yuki masuk ke dalam!

Di meja dekat sudut ruangan, seorang wanita dengan rambut bergelombang dengan kacamata

1/2

hitam yang digantung di depan dadanya, sedang menatap ponselnya dengan serius dan. menunjukkan

pesona seorang wanita profesional!

“Kak, coba lihat siapa yang datang!”

Yuri berjalan ke hadapan wanita itu dan berkata dengan bersemangat.

Wanita itu mengangkat kepalanya dan tercengang, sedangkan Yuki segera berteriak dengan semangat

: “Kak Yumi, apakah kamu masih mengenaliku?”

“Yuki, kenapa kamu datang ke Kota Namae? Cepat duduk!”

Yumi bergegas bangkit berdiri dan bertanya dengan semangat.

“Saya dan temanku datang ke Kota Namae untuk membeli bahan obat!”

Yuki berkata sambil duduk disamping Yumi.

Saat itu, Yumi baru menyadari kehadiran Dave, dia menilainya sekilas lalu mengangguk dan

mengulurkan tangannya: “Nama saya Yumi Yoshida, saya adalah kakak sepupunya Yuki!”

“Nama saya Dave, temannya Yuki!”

Dave segera menjabat tangan Yumi!

Setelah duduk, Yumi menatap Yuki sambil tersenyum dan berkata dengan suara kecil: “Yuki, Tuan

Muda dari keluarga mana ini? Tampak energik, lumayan!”

“Kak, jangan tanyakan lagi, saya beritahu.

Yuri menarik Yumi dan berbisik di telinganya, entah apa yang dia katakan!

Entah apa yang dikatakan oleh Yuri, namun setelah itu raut wajah Yumi menjadi muram dan

tatapannya pada Dave seketika berubah!

“Yuki, kamu harus hati–hati saat memilih pacar, dengan statusmu saat ini saya yakin banyak pria yang

mengejarmu, kamu juga masih muda oleh karena itu buka matamu, jangan sampai tertipu. oleh orang,

kalau sudah menikah menyesal pun tidak ada gunanya!”

Yumi berkata sambil menatap Yuki, tapi ucapan itu sangat jelas ditujukan pada Dave!

“Kak Yumi, kamu salah paham, sebenarnya….”

“Tidak perlu dijelaskan lagi, saya sudah mengerti, saya juga pernah berada di masa–masa sepertimu!”

Tidak menunggu Yuki menyelesaikan perkataannya, Yumi langsung menyela, lalu berkata pada Dave:

“Kamu punya kaki dan tangan tapi tidak mau bekerja, apakah dinafkahi oleh wanita sangat enak?”

2/2

Bab 303 Putra dari Teras Obat

Melihat Yumi yang tiba–tiba menentangnya, Dave terlihat putus asa dan tidak tahu bagaimana

menjawabnya!

“Yumi, siapa yang dinafkahi oleh wanita? Di zaman seperti ini masih ada pria yang dinafkahi oleh

wanita?”

Saat itu, seorang pria tampan dengan tinggi 1,8m berjalan menghampiri.

“Kak Ted, kenapa kamu baru datang? Kamu selalu terlambat!”

Yuri seketika tersenyum saat melihat pria itu.

“Tadi ada urusan bisnis yang harus dibicarakan, jadinya terlambat, seperti biasa, karena saya datang

terlambat hari ini saya yang akan membayar, pesan saja sesuka kalian!”

Pria itu berkata sambil tersenyum lalu melirik Yuki sekilas.

“Ini adalah kakak sepupuku, Yuki, dan ini adalah pacarnya Dave….”

Yuri memperkenalkan mereka pada pria itu!

“Nama saya Ted Irawan, pacarnya Yumi!”

Ted mengulurkan tangannya dan berjabat tangan dengan Yuki serta Dave!

Yuri merelakan tempat duduknya agar Ted bisa duduk disamping Yumi!

“Apa yang sedang kalian bicarakan tadi? Sampai membahas masalah dinafkahi oleh wanita!” Setelah

duduk, Ted bertanya pada Yumi.

“Hanya bicara asal, adik sepupuku ini merupakan putri dari orang terkaya di Kota Surau, dan malah

mendapatkan seorang pacar yang malas dan pengangguran, tidak memiliki pekerjaan, bahkan

pakaiannya juga harus dibelikan oleh adik sepupuku, bukankah ini namanya dinafkahi oleh wanita?”

Yumi berkata sambil menghela nafas, dan di wajahnya terlihat semacam kebencian!

Raut wajah Dave juga mulai berubah, meskipun Yumi melakukannya demi kebaikan Yuki, tapi dia

berulang kali mencemooh dirinya dan membuat Dave mulai marah!

Ted menyadari perubahan ekspresi Dave, dan berkata pada Yumi: “Kamu tidak boleh berkata seperti

itu, di dunia ini mana ada begitu banyak pasangan serasi, menurutku saudara Dave ini juga luar biasa,

asalkan punya kemampuan dan mau berusaha, bisa saja suatu hari nanti keadaan akan berbalik, oleh

karena itu tidak boleh memandang rendah orang lain!”

Setelah selesai berkata, Ted menatap Dave dengan tatapan bersalah dan menundukkan kepalanya

1/3

: “Saudara Dave, jangan diambil hati ya, kakak beradik ini memang suka berbicara blak–blakan dan

mudah menyinggung perasaan orang!”

“Iya, saya mengerti, semuanya keluarga sendiri, kakak sepupu juga mengatakannya demi kebaikan

Yuki!”

Kemarahan Dave mereda setelah mendengarkan perkataan Ted yang tulus.

“Ayo kita pesan makanan, hari ini saya yang bayar, jangan ada yang mencoba menghemat uangku!”

Ted berkata sambil memanggil pelayan dan mulai memesan hidangan!

Tidak lama kemudian, meja itu sudah dipenuhi dengan berbagai hidangan, beberapa orang itu makan

sambil mengobrol, dan saat mengobrol Dave baru menyadari kalau Ted memang terlihat sederhana

tapi statusnya bukan orang biasa, dia adalah putra dari Teras Obat yang terkenal di

Kota Namae!

Perlu diketahui bahwa Teras Obat menempati posisi tiga besar di Kota Namae, mereka memiliki 18

toko obat yang khusus memasok dan menjual obat herbal dan cukup berpengaruh di Kota

Namae!

Mendengar ucapan Ted, Dave merasa kalau kata ‘konglomerat generasi kedua‘ tidak hanya istilah

yang digunakan untuk menghina, tergantung kepada siapa istilah itu ditujukan.

“Saudara Dave, kedatangan kalian kali ini ke Kota Namac hanya untuk berjalan–jalan?”

Ted bertanya pada Dave.

Dua orang itu bisa saja menjadi sepupu ipar, jadi harus banyak berkomunikasi!

“Saya berencana untuk membeli sejumlah bahan obat di sini!”

Dave mengatakan yang sebenarnya.

“Bagus kalau begitu, katakan saja bahan obat apa yang kamu perlukan padaku, kami Teras Obat

memiliki bahan obat apa saja, dan semua kualitasnya juga terjamin, dengan hubungan kita, saya bisa

memberikan harga terendah padamu, sebenarnya kalau kamu ingin terjun ke industri ini, menjual

kembali bahan obat juga bisa menghasilkan banyak uang!”

Ted salah paham pada Dave dan mengira Dave ingin menjadi penjual bahan obat!

“Bukan ju maksudku, saya berencana membeli bahan obat untuk dipakai sendiri, paling tidak bahan

obat itu harus berusia ratusan tahun, misalnya Lingzhi berusia ratusan tahun, kalau bisa mendapatkan

yang sudah berusia ribuan tahun maka itu akan lebih baik lagi!”

Dave berkata sambil tersenyum.

Ted tertegun sejenak, sedangkan Yumi mulai mencibir: “Otakmu kemasukan air ya, apa kamu tahu

bahan obat yang kamu katakan itu memerlukan uang sebanyak apa untuk mendapatkannya?

2/3

Terutama ginseng dan lingzhi berusia ribuan tahun, harganya selangit, kalaupun dijual padamu

takutnya kamu tidak sanggup membelinya!”

Dave tidak mengatakan apapun dan merasa tidak perlu menjelaskan apapun!

Bab 304 Hanya nama yang sama.

Setelah tertegun sesaat, Ted akhirnya berkata pada Dave dengan serius: “Saudara Dave, saya

mengerti keinginanmu untuk menjalankan bisnis besar, tapi bahan obat yang kamu katakan tadi.

harganya juga sangat tinggi walau di Kota Namac, meskipun Keluarga Tanaka sangat kaya tapi tidak

perlu sampai melakukan hal seperti ini, kalau kamu tidak mengerti, kamu bisa ditipu orang dan menjadi

bangkrut!”

“Kak Ted, terima kasih atas peringatannya, saya punya perhitungan sendiri!”

Dave berterimakasih kepada Ted!

Melihat Dave sepertinya sudah membulatkan tekadnya, Ted tidak lagi membujuknya dan berkata. :

“Saudara Dave, kamu baru sampai di Kota Namae, istirahat dulu, besok datanglah ke toko pusat Teras

Obat untuk mencariku, saya akan menemanimu berkeliling agar kamu mengenal situasi disini, kalau

saya menemanimu setidaknya kamu tidak akan dibohongi oleh orang.”

“Untuk apa kamu menemaninya? Lantas kamu tidak sibuk? Bocah sombong seperti dirinya tidak akan

bisa melakukan apapun, baru buka mulut saja sudah mengatakan mau ginseng ratusan tahun, apa dia

tahu cara membedakan ginseng ratusan tahun?”

Yumi semakin jengkel pada Dave!

“Sudahlah, bagaimana pun mereka datang dari jauh, sudah seharusnya kita menemani mereka!”

Ted berkata sambil tersenyum.

“Kamu saja yang temani, saya sibuk, saya harus bekerja!” Yumi mengernyitkan keningnya dan berkata

pada Yuki: “Yuki, kamu harus lebih memikirkan dirimu sendiri, jangan sampai orang lain menyuruhmu

bayar, kamu pun langsung membayar!”

“Saya tahu kakak sepupu!” Yuki menganggukkan kepalanya.

Setelah selesai makan, beberapa orang itu bersiap untuk berpamitan, lalu Dave dan Yuki pergi untuk

mencari tempat menginap.

Yumi ingin Yuki tinggal di rumahnya, tapi setelah mempertimbangkan keberadaan Dave, Yuki

menolak!

Baru keluar dari pintu restoran, Yansen sudah menyambutnya dengan mobilnya yang sudah selesai

diperbaiki!

Follow current on NovelEnglish.net

“Ini adalah temanku, Yansen Herlambang!”

Melihat Yansen berjalan menghampiri, Dave memperkenalkannya pada Ted.

“Halo, nama saya Ted!” Ted berjabat tangan dengan Yansen!

1/2

“Saudara Dave, saya dengar di Kota Surau ada Ketua Mafia yang bernama Yansen Herlambang,

orang–orang memanggilnya Tuan Yansen, pengaruhnya di Kota Surau cukup besar dan memiliki

ratusan bawahan, saudara ini juga memiliki nama yang sama dengan Tuan Yansen!”

Ted sedikit kaget.

“Ada banyak orang yang memiliki nama yang sama, mana mungkin Tuan Yansen menjadi supir dari

seorang pria yang dinafkahi oleh wanita? Apa yang kamu pikirkan!”

Yumi tampak meremehkan!

Yuki yang mendengarnya ingin membuka mulut dan menjelaskan kepada kakak sepupunya sendiri,

kalau Yansen yang ada di hadapannya adalah Tuan Yansen yang sedang mereka bicarakan!

Hanya saja belum sempat berbicara, Dave menghentikannya dengan tatapan mata, dan tersenyum

sambil berkata: “Hanya nama yang sama, nama yang sama….”

Dave tidak ingin terlalu banyak orang yang mengetahui keberadaan mereka, kalau identitas Yansen

sampai terbongkar maka banyak mata di Kota Namae yang akan tertuju pada mereka!”

Setelah berpisah di restoran, Dave dan yang lainnya mencari sebuah penginapan, dan langsung

memesan 3 kamar, masing–masing 1 kamar, awalnya Dave berniat memesan 2 kamar saja untuk

menghemat biaya, tapi Yuki tidak setuju!

Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, bahkan dikejar dan hendak dibunuh oleh orang, mereka

semua akhirnya terlelap!

Namun pada saat ini Keluarga Wibowo dari Kota Itaka, Askara berjalan dengan gelisah!

Ini sudah lebih dari setengah hari dan dia belum mendapatkan kabar apapun, dia sudah mencoba

menelepon dan menghubungi orang–orangnya, tapi mereka tidak bisa dihubungi!

Raut wajah Askara semakin muram, dan rasa tidak tenang yang ada di dalam hatinya semakin kuat,

dia tahu sesuatu pasti terjadi pada bawahannya, kalau tidak mereka tidak mungkin tidak bisa

dihubungi!

“Paman Joni!”

Askara berteriak!

“Tuan!” seorang lelaki tua yang kurus dan bungkuk berjalan masuk!

Lelaki ua ini adalah pengurus rumahnya Keluarga Wibowo, Paman Joni sudah menjadi pengurus

rumah Keluarga Wibowo sejak generasinya ayah Askara, sekarang usianya sudah tua, dan tidak

menjadi pengurus rumah lagi, hanya saja Keluarga Wibowo sudah menganggap Paman Joni seperti

keluarga sendiri dan membiarkan dia menetap di kediaman Keluarga Wibowo!

2/2

Bab 305 Ginseng liar kelas atas

Saat itu, keluarga Wibowo pernah diincar oleh musuh, ratusan orang mengepung kediaman. Keluarga

Wibowo, dan belasan orang dari Keluarga Wibowo berada dalam bahaya, pada akhirnya mereka

hanya mengandalkan Paman Joni seorang untuk mengalahkan semua musuh itu, dan pada akhirnya

Keluarga Wibowo sudah menganggap Paman Joni seperti keluarga sendiri!

“Paman Joni, bawalah beberapa orang untuk pergi ke Kota Namac, kamu harus membawa pulang.

orang yang sudah membuat Tuan Muda menjadi cacat, kalau tidak bisa dibawa kemari hidup- hidup,

mayatnya juga harus kamu bawa kemari, kalau masalah ini tidak bisa diselesaikan takutnya Keluarga

Cangga akan semakin memandang rendah Keluarga Wibowo!”

Saat ini bagaimana pun caranya Askara harus menghabisi Dave, kalau tidak setiap hari dia akan

dimarahi oleh istrinya, dan diremehkan oleh anggota Keluarga Cangga, dan dia pun tidak berani

menjawab!

“Tuan Besar, tenang saja saya pasti akan membawa orang itu padamu!”

Paman Joni mengangguk lalu berbalik pergi!

Keesokan paginya!

Dave dan yang lainnya baru bangun lalu bersarapan di hotel, Yuri datang dengan mengendarai

mobilnya!

“Kak Yuki, Kak Ted takut kalian tidak mengenalinya jadi memintaku kemari untuk menjemput

kalian!”

Yuri berkata pada Yuki.

“Baik, kalau begitu ayo berangkat!”

Yuki Mengangguk.

“Kak Yuki, semalam kamu dan pacarmu tidak tidur bersama kan?”

Yuri menghampiri Yuki dan bertanya dengan suara kecil.

“Sembarangan, kami tidur di kamar masing–masing!”

Yuki memelototi Yuri!

Diantarkan oleh Yuri, Dave dan yang lainnya segera tiba di toko pusat Teras Obat!

Toko itu terletak di pusat kota dengan luas mencapai ribuan meter persegi, bisa dilihat kalau kekuatan

Teras Obat tidak kecil!

Saat baru masuk, pelayan yang ada di depan pintu menyapa Yuri dengan sopan: “Nona Yuri, Pak

1/2

Ted sudah berpesan kalau kalian sudah sampai boleh langsung pergi ke aula belakang untuk

menemuinya!”

“Baiklah!” Yuri menganggukkan kepala, dan menggandeng tangan Yuki : “Kak Yuki, ayo kita ke aula

belakang!”

Dave dan Yansen mengikuti dua wanita itu dari belakang, pada saat itu Dave sedang melihat–lihat

seluruh Teras Obat, meskipun masih pagi, tapi tokonya sudah dipenuhi oleh pelanggan, ada sedang

memeriksa barang dan ada yang sedang melakukan tawar menawar.

Di tengah aula Teras Obat, ada ribuan jenis bahan obat, dan setiap bahan obat itu dipajang di etalase

dan dilabeli dengan nama serta manfaatnya, terlihat jelas kalau Teras Obat sangat profesional!

yang

Dave diam–diam merasakan dan menyadari kalau seluruh bahan obat yang ada di aula ini hanyalah

bahan obat biasa, dia tidak merasakan adanya energi spiritual yang kuat, tapi kalau dipikir–pikir lagi

ada benarnya juga, siapa yang mungkin memajang bahan obat langka di aula besar seperti ini.

Setelah melewati aula utama, mereka melalui sebuah lorong dan akhirnya sampai di aula besar yang

ada di bagian belakang, ada gudang di kedua sisi aula besar ini, yang di dalamnya terdapat tumpukan

kantong–kantong bahan obat!

“Saudara Dave, kalian sudah sampai ya….”

Melihat Dave dan yang lainnya sudah tiba, Ted bergegas menghampiri dan menyambut dengan

senyuman: “Kalian duduk dulu sebentar ya, saya sedang ada tamu, setelah selesai saya akan

membawa kalian berkeliling!”

“Kak Ted, tidak usah tergesa–gesa, kamu sibuk saja dulu!” Dave tersenyum.

Ted mengangguk: “Pelayan, bawakan teh untuk mereka!”

Setelah menyuruh seseorang untuk membawakan Dave dan yang lainnya minuman, Ted beranjak

pergi, pada saat ini ada seorang pria paruh baya yang duduk di samping Meja Delapan Dewa yang

ada di tengah ruangan, dan Ted juga langsung duduk dihadapan pria itu!

Dua orang itu berbincang, dan ditengah meja Delapan Dewa itu juga terdapat sebuah kotak kayu yang

sangat indah, sepertinya mereka sedang bertransaksi!

Dave duduk dan mencoba tehnya, dan karena bosan dia melihat–lihat sekelilingnya.

“Pak Ted, ginseng yang saya bawa ini adalah ginseng liar yang sudah berusia ratusan tahun lebih,

coba kamu lihat dulu kualitasnya, lihatlah kepala ginseng dan akarnya, ini ginseng liar kelas atas, 20

miliar untuk ginseng seperti ini tidak mahal, kalau Teras Obat tidak mau membelinya, saya bisa

mencari Rumah Herbal, mereka tidak akan keberatan membayar 20 miliar untuk ginseng ini!”

Pria paruh baya itu tiba–tiba meninggikan suara bicaranya pada Ted.

2/2

Bab 306 Bertaruh

Karena pria paruh baya itu meninggikan suaranya, Dave mau tidak mau menoleh ke arahnya.

“Pak Dimas, kita bisa berunding dulu, ginseng ini memang merupakan ginseng kelas atas, tapi kalau

20 miliar sepertinya terlalu mahal, bagaimana kalau kamu turunkan harganya sedikit, saya akan

langsung mentransferkan uangnya padamu!”

Ted berkata sambil tersenyum.

“Dua puluh miliar, satu sen pun tidak bisa kurang, karena kalian tidak mau, saya akan pergi sekarang!”

Pria paruh baya itu berkata sambil berdiri, dan bersiap pergi dengan membawa kotak kayunya!

“Pak Dimas, jangan tergesa–gesa, jangan tergesa–gesa, baik saya akan membelinya, Teras Obat

akan membelinya, bukan demi hal lain, hanya untuk menjadikan anda seorang teman!”

Ted bergegas menahan pria paruh baya itu dan mengeluarkan ponselnya: “Sekarang juga saya akan

mentransferkan uangnya padamu, lain kali kalau ada barang sebagus ini lagi, kamu harus

membawanya ke Teras Obat, saya pasti akan membayar dengan harga yang tinggi!”

“Hahaha, baik, bisa diatur, bisa diatur….”

Setelah mendengar ucapan Ted, pria paruh baya itu tiba–tiba tertawa dan wajahnya terlihat sangat

bersemangat!

“Kak Ted, tunggu sebentar….”

Pada saat Ted sedang bersiap mentransferkan uang pada pria paruh baya itu, Dave tiba–tiba berjalan

menghampiri dan menghentikan Ted!

“Saudara Dave, ada apa?” Ted bertanya dengan bingung.

“Pak, apakah ginseng liar ini boleh diperlihatkan padaku sebentar?” Dave bertanya pada pria. paruh

baya itu.

Pria paruh baya itu tidak berkata apapun dan menoleh ke arah Ted dengan bingung.

“Oh, orang ini adalah temanku!”

Ted bergegas menjelaskan.

“Ginseng liarku ini tadi sudah dilihat oleh Pak Ted, apa ada masalah?”

Pria paruh baya itu menatap Dave dengan ekspresi waspada!

“Saya mencurigai ginseng liarmu ini palsu!”

1/3

Dave berkata dengan sinis.

Perkataan Dave membuat pria paruh baya itu segera melompat seolah ekornya baru saja terinjak dan

berteriak: “Apa katamu? Kamu berani mengatakan ginseng liarku ini palsu? Kamu bahkan belum

melihatnya sudah mengatakan kalau ginseng ini palsu? Lagipula Pak Ted sudah memeriksa barangnya

tadi, mana mungkin palsu, kalau kamu mau mencari masalah, saya bukan orang yang bisa ditindas

seenaknya.”

Ted buru–buru berkata sambil tersenyum : “Pak Dimas, jangan marah, temanku ini suka bercanda!”

Setelah menghibur pria paruh baya itu, Ted menoleh ke arah Dave dan mengernyitkan keningnya:

“Saudara Dave, ginseng liar ini sudah saya periksa, tidak ada masalah kok, kamu bahkan belum

melihatnya kenapa mengatakan ginseng itu palsu!”

“Ginseng liar ini palsu, kalau tidak percaya, buka saja kita periksa bersama, kalau tidak berani

membukanya berarti palsu!”

Dave menatap pria paruh baya itu dengan dingin, dan membuat pria paruh baya itu merasa sedikit

gugup!

“Kalau mau buka, buka saja, kalau setelah dibuka dan ginseng ini asli bagaimana?”

Pria paruh baya itu berpura–pura berani dan menantang Dave, tetapi dia tidak berani menatap

langsung mata Dave!

“Kalau asli, saya akan mengganti rugi 10 miliar padamu!”

Dave tampak percaya diri.

Saat itu, Yuki dan Yuri juga ikut menghampiri, mereka tidak menyangka Dave berani bertaruh dengan

orang!

Hanya Yansen yang tetap duduk sambil meminum tehnya, seringaian terlihat di wajahnya dan dia

sudah tahu kalau pria paruh baya yang ada di depannya itu akan mengalami kesialan.

Kepercaya–dirian Dave membuat pria paruh baya itu kaget dan menoleh ke arah Tedy

“Pak Dimas, karena Dave ingin melihatnya, kamu perlihatkan saja, agar dia menyerah dan nanti harga

pembeliannya akan saya naikkan lagi untukmu!”

Ted juga tidak percaya kalau ginseng itu palsu karena bagaimana pun tadi dia sudah memeriksanya,

hanya saja Dave bersikeras untuk melihatnya, jadi diperlihatkan saja agar dia menyerah!

“Baik, karena Pak Ted sudah berkata seperti itu, saya akan membiarkan dia melihatnya, agar dia

merasa puas!”

Pria paruh baya itu mengangguk sambil menggertakkan giginya.

2/3

Perlahan–lahan, kotak kayu itu terbuka, dan terlihat sepotong ginseng yang berbaring di dalam.

Ginseng itu sangat besar, dan akar–akarnya juga sangat banyak, akar utamanya juga lebih besar

dibandingkan dengan dua ibu jari!

wwww

3/3

Bab 307 Palsu

“Apa kamu sudah melihatnya, ginseng liar sebagus ini, bahkan belum pernah ditemukan di Kota

Namae!”

Pria paruh baya itu berkata dengan sinis pada Dave: “Sekarang kamu sudah kalah, mana 101 miliar

yang kamu janjikan? Saya rasa kamu pasti tidak sanggup mengeluarkan uang 10 miliar!”

Dave mengabaikan pria paruh baya itu dan mengulurkan tangannya untuk meraih ginseng liar itu!

“Eh, apa yang kamu lakukan…..”

Raut wajah pria paruh baya itu seketika berubah dan dia mengulurkan tangannya untuk

menghentikannya namun sudah terlambat, ginseng liar itu sudah berada di tangan Dave.

Dave meraih ginseng liar itu dan mematahkannya dengan tangannya!

“Saudara Dave, apa yang sedang kamu lakukan?”

Raut wajah Ted juga berubah drastis, karena ginseng liar hanya berharga apabila kondisinya utuh,

meskipun hanya satu akar kecilnya yang patah, maka harganya juga akan turun drastis, kalau ginseng

liar itu langsung dibelah dua, maka itu tidak akan berharga lagi!

Crek……

Tapi baru saja Ted selesai bicara, ginseng yang ada di tangan Dave sudah terbelah dua!

Ted memejamkan matanya dan kemarahan tampak jelas di wajahnya, ginseng itu bernilai 20 miliar dan

sekarang hancur begitu saja!

Yuki dan Yuri juga menatap Dave dengan kaget, mereka tidak mengerti apa yang sedang dilakukan

Dave!

Sebaliknya, pria paruh baya itu langsung memucat saat Dave membelah ginseng itu, dia berbalik dan

hendak kabur, bahkan uang pun tidak mau lagi.

“Ingin kabur? Apa kamu bisa kabur?”

Dave tiba–tiba menyeringai!

Dan saat pria paruh baya itu hendak berlari keluar, Yansen yang sedang duduk minum teh tiba- tiba

bergerak dan menendang pria paruh baya itu kembali!

“Ini….apa yang sebenarnya terjadi?”

Melihat pria paruh baya itu kabur, Ted menjadi bingung dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi!

1/3

“Kak Ted, coba kamu lihat ginseng ini palsu atau tidak!”

Dave menyerahkan ginseng yang dia belah pada Ted!

Ted meraih ginseng itu dan melihat ginseng liar yang sudah patah itu, dia tertegun sejenak lalu. tiba–

tiba mengamuk: “Sialan, beraninya menipu Teras Obat, kamu cari mati!”

Ted melangkah maju dan menendang dada pria paruh baya itu dengan keras lalu berteriak: “Penjaga,

bawa dia ke bawah dan beri dia pelajaran!”

Segera, pria paruh baya itu dibawa pergi dan menyusul suara teriakan yang terdengar!

“Saudara Dave, hari ini untung ada kamu, kalau tidak saya pasti akan rugi besar, uang yang hilang

bisa dicari lagi, itu tidak masalah tetapi di kemudian hari saya mana punya muka untuk berbisnis di

Kota Namae lagi, memalukan sekali!”

Ted berkata pada Dave dengan ekspresi malu.

“Semua orang bisa saja bersikap ceroboh, itu normal!”

Dave berkata sambil tersenyum.

“Saudara Dave, saya ingin tahu bagaimana caranya kamu bisa tahu ginseng itu palsu? Kamu bahkan

belum melihatnya!”

“Ini sangat mudah, insting penciuman saya sudah tinggi sejak lahir, jadi saya langsung tahu ketika

menciumnya!”

Dave berbohong, dia tentu saja tidak boleh memberi tahu Ted kalau dia menggunakan energi spiritual

untuk merasakannya, kalau ginseng itu benar–benar berusia ratusan tahun Dave pasti bisa merasakan

energi spiritual yang dipancarkan oleh ginseng itu.

Namun kali ini Dave tidak merasakan pancaran energi spiritual dari kotak kayu itu, jadi bisa

disimpulkan kalau yang di dalam kotak kayu itu bukanlah ginseng liar, atau bukan ginseng liar yang

berusia ratusan tahun, itu pasti palsu!

Ted menatap Dave dengan kaget dan berkata dengan tidak percaya : “Saya sudah hidup selama ini

dan belum pernah menemukan orang yang menggunakan hidungnya untuk memeriksa ginseng liar

palsu atau asli, benar–benar menambah wawasan, hari ini benar–benar menambah

wawasan…..

“Kak Yuki, pacarmu punya kemampuan seperti ini? Hidungnya lebih akurat daripada penciuman

anjing!”

Yuri berkata dengan kaget.

Namun setelah selesai berkata, dia tiba–tiba merasakan ada yang salah dengan ucapannya, dan

menoleh ke arah Dave sambil tersenyum dengan rasa bersalah dan menjulurkan lidahnya!

Dave tidak memperdulikannya, dia tahu Yuri tidak bermaksud jahat dan membalas

2/3

senyumannya!

“Saudara Dave, hari ini kamu sudah sangat membantuku, saya akan membawamu berkeliling di pasar

sekarang, nanti kalau ada bahan obat yang kamu sukai, saya bisa membantumu bernegosiasi, di

seluruh Kota Namae, tidak peduli toko obat mana pun, mereka pasti akan memberi muka pada saya!”

Ted berkata sambil menepuk pundak Dave!

3/3

Bab 308 Rumah Herbal

Lima orang itu beranjak dan pergi ke pasar terbesar yang ada di Kota Namac, setelah berkeliling Dave

merasa sedikit kecewa, di pasar bahan obat ini hanya ada bahan obat biasa, meskipun adal beberapa

bahan obat yang sudah berusia ratusan tahun, namun energi spiritualnya sudah habis. diperas dan

tidak menyisakan sedikit energi spiritual lagi!

“Saudara Dave, semua bahan obat yang ada di pasar ini tidak ada yang cocok denganmu?”

Ted bertanya dengan hati–hati setelah melihat kekecewaan di wajah Dave.

Dave mengangguk: “Saya membutuhkan bahan obat yang sudah berusia ratusan tahun ke atas, dan

memiliki kualitas yang tinggi, namun yang ada disini hanyalah bahan obat yang biasa dan umum, tidak

cocok dengan apa yang saya mau!”

Setelah mendengarnya, Ted ragu–ragu sejenak lalu menggertakkan giginya dan berkata: “Saya akan

membawamu ke sebuah toko obat besar untuk melihat–lihat, biasanya mereka memiliki beberapa

bahan obat yang berharga, namun mau dijual atau tidak, saya tidak bisa menjaminnya!”

Rekan seindustri adalah musuh, Ted biasanya sangat jarang pergi ke toko obat lain, karena bagaimana

pun itu adalah saingannya, orang–orang juga akan melakukan pencegahan, dan mereka juga tidak

akan menunjukkan bahan obat berharga kepada saingannya, jadi dia sedikit.

ragu.

Hanya saja Dave sudah sangat membantunya tadi, jadi dia hanya bisa menurunkan gengsinya dan

pergi ke toko obat lain untuk melihat–lihat!

“Terima kasih Kak Ted!”

Dave berkata dengan semangat.

“Kita ini sekeluarga, tidak usah sungkan, ayo berangkat….”

www

Ted membawa Dave pergi ke toko obat terbesar yang ada di Kota Namac, Rumah Herbal, bangunan

toko Rumah Herbal terletak di tanah seluas ribuan meter persegi, dan pintu utamanya dipenuhi oleh

orang yang berlalu lalang, tampaknya jauh lebih ramai dibandingkan dengan Teras Obat milik Ted!

“Saudara Dave, di Rumah Herbal ini terdapat banyak bahan obat yang sudah berusia ratusan tahun,

dan dengar–dengar harta karun di toko ini adalah sebuah Lingzhi yang sudah berusia ribuan tahun, di

seluruh Kota Namac hanya Rumah Herbal yang memiliki bahan obat yang berusia ribuan tahun, oleh

karena itu status Rumah Herbal di Kota Namae tidak diragukan lagi!”

Ted menjelaskan sambil membawa Dave dan yang lainnya masuk ke dalam!

Baru memasuki aula utama, Dave sudah merasakan fluktuasi dari energi spiritual, dan seketika dia

langsung mengunci pandangannya pada beberapa bahan obat yang ada di aula utama, dan tidak bisa

menahan perasaan aneh.

1/2

“Kak Ted, apakah Rumah Herbal juga akan memajang bahan obat berusia ratusan tahun di aula.

utama begitu saja?”

Dave bertanya dengan heran.

“Berani, di seluruh Kota Namae hanya Rumah Herbal–lah yang berani memanjang bahan obat berusia

ratusan tahun di aula utama mereka, dan hampir 80% bahan obat berusia ratusan tahun. yang ada di

Kota Namae berada di tangan Rumah Herbal…..”

Saat berbicara, raut wajah Ted tiba–tiba menjadi muram, karena bagaimana pun dia juga berada. di

bisnis yang sama, jadi dia merasa sedikit malu karena bisnis kompetitornya begitu sukses!

“Oh!” Dave menganggukkan kepalanya dan dia merasa sangat senang dalam hatinya, karena dengan

seperti ini dia tidak perlu berkeliling kemana–mana lagi, asalkan dia bisa bernegosiasi dengan Rumah

Herbal, kedepannya tidak perlu takut tidak bisa menemukan bahan obat. berharga.

“Wah, Pak Ted, pelanggan langka nih, kenapa anda punya waktu luang untuk berjalan–jalan di toko

kecil kami ini?”

Pada saat itu, seorang pria paruh baya yang sedikit gemuk dan mengenakan kacamata berjalan

menghampiri!

Pria paruh baya ini sedikit gemuk tapi langkahnya sangat ringan, sekilas saja sudah tahu kalau dia

juga seorang kultivator, kekuatannya juga tidak buruk!

“Tuan Hardi, hari ini saya datang bersama dengan temanku, mengganggu ya!”

Melihat orang tua itu, Ted bergegas berkata dengan penuh hormat!

“Tidak mengganggu, tidak mengganggu kok, ayo kita minum teh di belakang!”

Pria tua itu tersenyum dan mempersilahkan mereka masuk!

Ted mengangguk, dan mereka semua mengikuti pria tua itu menuju ke halaman belakang!

Dalam perjalanan, setelah dijelaskan oleh Ted, Dave baru tahu kalau Tuan Hardi ini bernama Iman

Hardi, dia bukan penduduk asli Kota Namac, namun saat muda dia datang ke Kota Namae untuk

mencari uang, setelah bertarung dan membunuh, akhirnya dia berhasil memonopoli seluruh pasar

bahan obat yang ada di Kota Namae!

Namun seiring dengan bertambahnya usia, Iman tidak lagi bertarung dan membunuh, dia juga

membuka pasar yang ada di seluruh Kota Namac, dan membuat begitu banyak toko obat yang

bermunculan di Kota Namae, meskipun begitu, sebagian besar dari mereka masih dikontrol olch

Rumah Herbal!

Setelah sampai dan duduk di halaman belakang, Ted langsung membahas inti kedatangannya: “Tuan

Hardi, saudaraku ini ingin membeli banyak bahan obat yang sudah berusia ratusan tahun. saya tahu di

kota Namae bahan obat berusia ratusan tahun paling banyak dimiliki oleh Rumah Herbal, jadi saya

membawanya kemari!”

9

2/2

Bab 309 Hanya membual

“Banyak?” mata Iman bersinar: “Hahaha, bisa dibicarakan, bisa dibicarakan, Pak Ted mengingat

Rumah Herbal, saya tentu tidak boleh membuat Pak Ted rugi, nanti saya pasti akan memberikan

komisi kepada Pak Ted!”

Dalam berbisnis, banyak kejadian dimana mereka saling memperkenalkan pelanggan, dan pemberian

komisi juga merupakan keharusan!

“Tuan Hardi terlalu sungkan, orang ini adalah saudaraku bukan orang lain, saya tidak membutuhkan

komisi, cukup berikan diskon saja!”

Ted bergegas menjelaskan.

“Baik, baik…” Iman tertawa, lalu berkata sambil menatap Dave: “Saudara, berapa banyak bahan obat

berusia ratusan tahun yang kamu butuhkan?”

“Semua yang kamu punya!” Dave berkata dengan santai.

Iman yang mendengarnya seketika tertegun lalu tertawa: “Saduara, saya rasa kamu tidak tahu harga

bahan obat yang berusia ratusan tahun, satu bahan obat saja sudah bernilai miliaran, kalau yang

kualitasnya bagus bisa bernilai lebih dari puluhan miliar, dan apakah kamu tahu seberapa banyak

bahan obat yang ada di tempatku ini? Apa kamu tahu sebanyak apa bahan obat yang ada. di seluruh

Kota Namac?”

Ted juga mengecilkan suaranya dan berbisik pada Dave: “Saudara Dave, kamu boleh membeli sedikit

dulu untuk dilihat, barang ini memang barang bagus tapi kalau disimpan saja juga tidak ada gunanya!”

Pada saat itu Ted masih belum tahu kalau Dave membeli bahan obat ini untuk kultivasi dan bukan

untuk dijual kembali!

Dave tidak berkata apapun, namun dia menoleh dan berkata pada Iman: “Tuan Hardi, saya, dengar

kalau di kamu memiliki harta karun yang berupa sebuah Lingzhi yang berusia ribuan tahun, apakah

saya boleh melihatnya?”

“Kenapa? Apa kamu ingin membelinya?” Iman bertanya.

“Kalau memang benar Lingzhi berusia ribuan tahun saya pasti akan membelinya, harganya terserah

padamu!”

Kalau memang asli, Dave pasti akan menggunakan segala macam cara untuk mendapatkannya,

sebuah Lingzhi yang berusia ribuan tahun sudah cukup untuk meningkatkan level kekuatan Dave!

“Hahaha, anak muda zaman sekarang benar–benar tidak terduga, sepertinya saya memang sudah

tua!” Iman tertawa: “Hanya saja, karena itu merupakan harta karun toko saya, dibayar berapapun saya

tidak akan menjualnya, sebaiknya kita diskusikan saja bahan obat yang berusia ratusan tahun!”

1/2

“Baiklah, kalau begitu tolong Tuan Hardi keluarkan bahan obatnya dan buka harganya!”

Dave tersenyum dan tidak bersikeras lagi, karena sejak awal dia sudah merasakan kalau di toko ini

tidak ada Lingzhi yang berusia ribuan tahun, hanya saja di halaman belakang ini ada sebuah tanaman

obat yang memiliki energi spiritual yang cukup besar, namun usianya hanya sekitar ratusan tahun!

Sepertinya Rumah Herbal yang mengaku memiliki Lingzhi ribuan tahun sebagai harta karun tokonya

juga hanya membual!

Iman menganggukkan kepalanya dan menepuk tangannya tiga kali, segera seseorang menghampiri

dengan membawa kotak kayu, totalnya ada lima kotak kayu dan di dalamnya berisi ginseng liar, lingzhi

dan sejenis wampi yang berusia ratusan tahun.

“Saudara, di dalam ini berisi bahan obat yang berusia ratusan tahun dengan kualitas tinggi, apakah

kamu mau melihatnya dulu?” Imam berkata sambil menunjuk kotak kayu itu.

“Tidak perlu, Tuan Hardi katakan saja harganya!”

Dave menggelengkan kepalanya.

Iman merasa senang dalam hatinya, dia paling suka orang tidak punya otak seperti ini, tidak mengerti

apapun namun berlagak berpengetahuan tinggi, uang orang–orang seperti ini adalah yang paling

gampang diperas!

“Saudaraku royal sekali, karena kamu begitu percaya padaku, dan juga saudaranya Pak Ted, maka

saya akan membuka harga sebesar dua puluh miliar per tanaman, Pak Ted juga tahu harga pasaran

untuk bahan obat berusia ratusan tahun kelas tinggi seperti ini, kami akan menjualnya. pada harga dua

puluh miliar saja!”

Iman memicingkan matanya dan berkata dengan tegas.

Dave tahu Iman tidak berbohong karena saat di Teras Obat, Ted juga berencana membeli ginseng liar

berusia ratusan tahun yang berkualitas tinggi dengan harga dua puluh miliar, tampaknya ini memang

harga pasarannya!

“Saudara Dave, dua puluh miliar untuk bahan obat berusia ratusan tahun dengan kualitas tinggi

tidaklah mahal!” Ted berkata pada Dave.

Dave mengangguk dan tiba–tiba bertanya: “Kak Ted, bagaimana harga pasaran untuk bahan obat

berusia ratusan tahun yang berkualitas rendah?”

“Kalau yang berkualitas rendah harganya jauh lebih murah, paling mahal hanya bernilai setengah dari

ini, hanya sepuluh miliar!”

Ted menjelaskan!

2/2

Bab 310 Mengandalkan integritas

“Tuan Hardi, untuk lima bahan obat berusia ratusan tahun ini saya akan membayar sepuluh miliar per

bahan obatnya, dengan begitu keuntunganmu juga tidak sedikit!”

Dave berkata pada Iman.

“Apa? Sepuluh miliar per bahan obat?” Iman tiba–tiba meninggikan suaranya: “Apa kamu menganggap

bahan obatku ini bermutu rendah? Saya rasa kamu bukan datang untuk membeli bahan obat

melainkan untuk membuat onar, kamu bahkan belum melihatnya sudah berani menganggap bahan

obatku ini bermutu rendah?”

“Saya tidak perlu melihatnya, bermutu rendah atau tidak kamu sendiri yang paling tahu, berbisnis itu

mengandalkan integritas dengan begitu baru bisa berlangsung lama, sepuluh miliar per bahan

obatnya, tidak lebih satu sen pun!”

Dave menatap Iman tanpa rasa takut!

Iman juga tidak mengatakan apapun lagi, dia hanya menatap Dave dan raut wajahnya sedikit jelek!

“Tuan Hardi, saudaraku ini tidak perlu melihat juga bisa tahu kualitas dari bahan obat, kalau tidak

begini saja, saya saja yang melihatnya untuk menambah wawasan saudaraku!”

Ted melihat Iman sedikit marah dan segera berkata!

Iman mengulurkan tangannya: “Tidak perlu, anggap saja saya menambah wawasan hari ini, kalangan

muda memang luar biasa, saya akan menjualnya sepuluh miliar per bahan obat padamu!”

Iman tidak membiarkan Ted melihatnya, dengan penglihatan Ted dia tentu akan tahu kualitas dari

bahan obat itu.

Dave juga tidak berbasa–basi dan segera mentransfer uangnya pada Iman, dan hal ini membuat Iman

mulai mengagumi Dave!

“Saya masih punya beberapa bahan obat berusia ratusan tahun disini, saya akan menyuruh.

seseorang membawakannya!”

Iman berkata lalu melambaikan tangannya, dan seorang bawahan kembali membawakan bahan

obat.

Beberapa orang menunggu sambil duduk dan minum teh di halaman belakang.

“Pak Ted, belakangan ini di Kota Surau ada orang yang menjual semacam Pil Obat, apakah kamu

tahu?”

Sambil minum teh, Iman mengobrol dengan Ted.

1/3

“Pil Obat? Ted menggelengkan kepalanya: “Saya tidak tahu!”

“Pil obat itu memiliki khasiat yang sangat baik untuk kesehatan dan bisa memperpanjang usia, saya

sendiri sudah memakan satu buah dan efeknya sangat bagus, hanya saja saya sudah mengutus

bawahanku untuk mempelajari pil obat itu cukup lama tapi tetap saja tidak bisa. menganalisis bahan pil

obat itu, dan tidak bisa menirunya!”

Iman berkata dengan pasrah.

“Ada orang sehebat itu di Kota Surau?” Ted sedikit kaget!

Kalau mengatakan obat itu tidak dapat ditiru, masih ada kemungkinan, tapi kalau tidak bisa

menganalisis bahan ramuannya, ini sangat tidak mungkin!

“Saya berencana mengunjungi Kota Surau dalam waktu dekat untuk menemui ahli ini, kalau bisa

memanfaatkan orang ini maka akan sangat baik!”

Tatapan mata Iman penuh dengan antisipasi, kalau dia bisa memanfaatkan orang seperti itu. untuk

kepentingannya maka uang akan mengalir tanpa henti kepadanya!

Melihat Iman seperti itu, Dave hanya tersenyum, sedangkan Yansen juga hanya menatap Dave dan

tersenyum tanpa mengucapkan sepatah katapun!

Ahli yang sedang mereka bicarakan ada di depan mereka, tapi mereka tidak menyadarinya!

Pada saat itu, seorang bawahan bergegas masuk dan berbisik pada Iman, seketika raut wajah Iman.

menjadi jelek.

“Baiklah, kamu turun dulu!” Iman melambaikan tangannya sebagai isyarat agar bawahannya. segera

pergi, lalu dia berkata dengan rasa bersalah pada Dave dan Ted: “Maaf, ada urusan mendadak yang

harus saya tangani, masalah bahan obat kita bicarakan lagi nanti sore, saya janji akan menyimpan nya

untuk kalian!”

Melihat Iman berkata seperti itu, Dave dan yang lainnya mau tidak mau harus pergi, mereka bangkit

dan berpamitan padanya!

“Iman ini, ada urusan mendadak apa yang membuatnya begitu terburu–buru hingga melepaskan.

bisnis besar seperti ini?”

Follow current on NovelEnglish.net

Setelah keluar dari Rumah Herbal, Ted berkata dengan bingung.

Baru saja selesai bicara, ponsel Ted tiba–tiba berdering dan sebuah notifikasi

pesan masuk!

Setelah Ted membacanya dia berteriak kaget: “Sebuah Teratai salju berusia ribuan tahun muncul di

pelelangan, Teratai Salju sudah lama sekali tidak ditemukan di Kota Namae, kali ini tiba–tiba. muncul

Teratai salju yang berusia ribuan tahun!”

“Pelclangan?” Dave seketika menjadi bingung!

Setelah dijelaskan oleh Ted, Dave baru tahu kalau pelelangan ini dikhususkan untuk melelang

2/3

beberapa bahan obat, pada awalnya biasa–biasa saja, dan sering ada bahan obat berharga yang

dilelang, namun di pelelangan seperti ini sering sekali muncul bahan obat palsu dan ditambah lagi

bahan obat berharga semakin hari semakin langka, jadi semakin jarang orang yang mengikuti acara

lelang lagi, dan Ted sendiri pun tidak memperhatikannya.

3/3

Bab 311 Uang muka 100 miliar

“Saya tahu, tadi Iman bergegas pergi keluar pasti untuk menghadiri acara lelang. Teratai Salju berusia

ribuan tahun yang sangat langka itu pasti akan menjadi rebutan banyak orang!”

Ted tiba–tiba menyadari kenapa Iman terburu–buru meninggalkan mereka dan pergi keluar! “Kalau

begitu ayo kita pergi ke acara lelang untuk melihat–lihat!”

Dave seketika menjadi senang, kalau bisa mendapatkan Teratai salju berusia ribuan tahun itu. maka

kekuatannya akan meningkat dengan cepat.

Ted mengangguk dan membawa Dave serta yang lainnya pergi ke lokasi pelelangan!

Pelelangan diselenggarakan di pinggiran Kota Namae, di sebuah bangunan berbentuk kubah yang

bernuansa Romawi kuno.

Pada saat itu diluar lokasi pelelangan, mobil–mobil mewah yang biasanya tidak terlihat sedang berlalu

lalang, sepertinya banyak orang yang datang untuk melihat Teratai salju ini.

Setelah berjalan sampai ke pintu, seorang pelayan yang sudah akrab dengan Ted mengambilkan.

sebuah papan nomor dan berkata dengan sopan: “Pak Ted, kali ini harus membayar uang muka 100

miliar dulu!”

“Berapa?” Ted tercengang: “Biasanya kan hanya 10 miliar? Kenapa tiba–tiba menjadi 100 miliar!”

“Pak Ted, hari ini ada situasi khusus, seharusnya Anda juga sudah tahu, ada sebuah Teratai salju yang

dilelang, jadi setoran lelang juga meningkat untuk mencegah orang berniat jahat ikut dalam

pelelangan!”

Pelayan itu menjelaskan dengan serius!

Wajah Ted sedikit muram, karena dia tidak membawa 100 miliar di tangannya!

“Saya saja yang bayar!” Dave menyadari kalau Ted mungkin tidak membawa uang jadi dia berinisiatif

membayar.

Setelah Dave membayar setoran lelang, dan mendapatkan papan nomor, mereka baru diizinkan.

masuk ke lokasi pelelangan!

Tempat pelelangan yang tadinya kosong sekarang dipenuhi dengan lautan manusia, banyak bos- bos

Kota Namae yang ikut hadir dan di barisan depan terlihat Iman yang sedang mengobrol dengan suara

pelan!

Melihat Ted dan yang lainnya juga datang, Iman tercengang, lalu kemudian tersenyum dan memberi

salam dengan mengangguk pada mereka!

Dave dan yang lainnya juga duduk di tempat mereka masing–masing dan menunggu Teratai Salju itu

dilelang dengan tenang!

1/2

Pada awalnya pelelangan itu hanya melelang beberapa bahan obat biasa, dan tidak banyak yang

tertarik, dan tidak terlelang, karena orang–orang ini datang untuk melihat Teratai Salju berusia ribuan

tahun!

“Saudara Dave, persaingan dalam pelelangan kali ini akan sangat ketat, kalau kamu menginginkan

Teratai Salju itu, berapa harga yang kamu targetkan dalam hatimu?”

Ted bertanya dengan suara pelan pada Dave.

Dave menggelengkan kepalanya: “Berapapun harganya saya harus mendapatkannya!”

Ted yang mendengarnya tidak mengatakan apapun lagi!

“Kak Yuki, pacarmu ini sebenarnya punya bisnis apa? Kenapa dia bisa punya banyak uang, atau

Jangan–jangan itu uang darimu?”

Saat ini Yuri sangat penasaran dengan identitas Dave!

Melihat cara Dave menghabiskan uang seolah puluhan ratusan miliar itu tidak ada artinya, seolah

sedang menghabiskan uang orang lain!

“Dia mana mau uangku, kamu benar–benar mengira dia pria yang dinafkahi oleh wanita ya!”

Yuki tersenyum dan menatap Dave dengan penuh kekaguman!

Yuki menyadari kalau Dave semakin lama semakin menarik baginya, karakter unik Dave membuat

dirinya semakin tergila–gila padanya.

Segera, setelah beberapa ronde pelelangan, penyelenggara membawa sebuah botol kaca yang di

dalamnya terletak sebuah Teratai Salju.

“Hadirin, ini adalah barang lelang utama hari ini, Teratai Salju yang berusia ribuan tahun, perlu

diketahui bahwa belakangan ini di Kota Namae sudah tidak lagi ditemukan Teratai Salju, barang

semacam ini sulit dipetik oleh karena itu orang yang ingin memetiknya juga semakin lama semakin

berkurang. Teratai Salju ini dipetik langsung oleh seorang petani yang merendainnya dan

menjadikannya sebagai arak untuk diminum dan kami berhasil menemukannya!”

Penyelenggara menjelaskan asal usul datangnya Teratai Salju ini, tapi keributan sudah terdengar dari

bawah panggung!

“Wah, apa–apaan, dia tidak sedang membohongi orang kan? Menipu kita semua datang kemari untuk

melihat Teratai salju yang sudah direndam menjadi arak!”

“Apakah Teratai salju itu benar–benar berusia ribuan tahun? Saya rasa ratusan tahun sampai, kalian ini

jelas–jelas pembohong!”

pun

tidak

“Pelelangan macam apa ini, masih mengharuskan membayar uang muka 100 miliar, apa–apaan!”

Setelah melihat Teratai Salju itu banyak orang mulai menunjukkan kekecewaan mereka dan mulai

mencaci maki!

2/2

Bab 312 Terlalu tidak terkendali

Pada saat itu hanya Dave yang tatapannya bersinar, hatinya mulai bersemangat, dan meskipun Teratai

Salju itu sudah direndam menjadi arak dia masih bisa merasakan energi spiritual yang melonjak dan

terus menerus mengalir dari Teratai Salju itu!

Meskipun Teratai Salju itu kelihatannya tidak besar, dan tidak tahu sudah berapa lama direndam

menjadi arak, dan kehilangan kilauannya yang semula namun itu semua tidak membuat Dave berhenti

menyukainya!

Karena orang–orang itu tidak mengerti barang, maka Dave sepertinya akan memiliki kesempatan.

untuk mendapatkannya hari ini!

Penyelenggara juga tidak gentar karena cacian dari orang–orang, dan hanya tersenyum sambil

berkata: “Teratai Salju ini akan dilelang mulai dari harga 100 miliar dan setiap peningkatan harganya

tidak boleh di bawah 10 miliar, penawar tertinggi akan mendapatkannya, dan pelelangan dimulai

sekarang!

Dave tidak langsung mengangkat papannya untuk menawar harga, dia menunggu sesaat dan

mempelajari reaksi dari orang–orang di sekitarnya, dan ketika melihat tidak ada orang yang

mengangkat papannya, dia merasa sangat senang.

Namun pada saat Dave hendak mengangkat papannya, tiba–tiba Iman yang ada di barisan depan.

mengangkat papannya, “Seratus miliar!”

Melihat Iman mengangkat papannya, orang–orang yang ada disekitarnya mulai berdiskusi.

“Tuan Hardi saja menawar, apa jangan–jangan kita salah menilai barang ya?”

“Rumah Herbal benar–benar kaya, seratus miliar dibelanjakan barang seperti ini!”

“Coba tunggu dulu, Iman itu sangat perhitungan, dia tidak mungkin menawar dengan asal

Tatapan semua orang melekat pada Iman, dan setelah Iman meneriakkan penawarannya, dia bangkit

berdiri dan menyapu sekelilingnya dengan matanya: “Hadirin, kualitas dari Teratai Salju. ini sangat

buruk, dan belum mencapai ribuan tahun, mungkin hanya berusia ratusan tahun saja, dan karena

Teratai Salju ini berjodoh dengan Kota Namae dan sudah sampai disini, kita tidak boleh

membiarkannya lewat begitu saja, kalau sampai terdengar di luar sana, akan mencoreng reputasi dari

Kota Namae sebagai Kota Obat, oleh karena itu saya akan menawar dan membelinya, hadirin sekalian

juga tidak perlu berebut denganku.”

Mendengar perkataan Iman, meskipun tidak banyak orang yang percaya, tapi Iman sudah

menegaskan agar mereka tidak berebut dengannya dan tidak ada yang berani menawar lagi!

Setelah berkata Iman kembali duduk, sedangkan penyelenggara menatap Iman dengan tatapan tidak

puas tapi dia juga tidak boleh marah, dia hanya bisa melihat ke arah hadirin dan berkata: “Apa ada lagi

yang mau menawar? Teratai Salju ini benar–benar sangat bernilai!”

1/2

Penyelenggara berusaha mendorong agar para hadirin mau menaikkan harga dengan susah payah

agar pelelangan bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan namun tidak peduli apapun yang dia

katakan, tidak ada orang yang berani menawar lagi!

Penyelenggara tampak putus asa dan hanya bisa kembali ke tempatnya lalu mengangkat palu.

kecilnya, bersiap untuk mengetuknya!

“Seratus sepuluh miliar!”

Pada saat penyelenggara hendak mengetukkan palunya, Dave tiba–tiba mengangkat papannya!

Raut wajah penyelenggara seketika menjadi senang, dan bergegas menoleh ke arah Dave, dan

tatapan semua hadirin juga melekat pada Dave!

Iman mengernyitkan keningnya dan menatap ke arah Dave dengan dingin, ada kemarahan yang

tersirat dalam tatapannya!

“Tuan ini menawar pada harga seratus sepuluh miliar, apa ada lagi yang mau menawar?”

Penyelenggara berkata sambil melihat ke arah Iman.

Karena pada saat itu hanya Iman–lah yang menawar harga!

“Seratus lima puluh miliar!” Iman berkata sambil mengangkat papan nomornya.

Mendengar Iman meningkatkan harganya sebanyak empat puluh miliar, semua orang menatap Dave

dan berpikir apakah Dave akan berani meningkatkan harganya lagi, bahkan penyelenggara juga

menatap ke arah Dave!

“Dua ratus miliar!” Dave mengangkat papan nomornya tanpa ragu–ragu!

Wah…….

Pada saat itu, seluruh hadirin yang ada di pelelangan menarik nafas dalam–dalam, sekali buka mulut

langsung menambah lima puluh miliar, dan menjadikan harganya menjadi dua ratus miliar, benar–

benar tidak terkendali!

“Saudara Dave, kamu meningkatkan harganya terlalu banyak!” Ted berbisik pada Dave.

Dalam pelelangan, biasanya peningkatan harga akan dilakukan secara sedikit dan bertahap, dengan

begini mereka juga bisa mengetes berapa budget yang disiapkan oleh pihak lain, kalau langsung

meningkatkan puluhan miliar, terkesan agak kasar.

“Kak Yuki, pacarmu tampan sekali, apakah dia pemilik bank?”

Yuri–menatap Dave dengan rasa ingin tahu seolah–olah dia ingin melihat tembus pandang ke dalam

Dave!

2/2

Bab 313 Sengaja melawan

“Bukankah waktu itu kamu mengatakan dia pria yang dinafkahi oleh wanita, kenapa sekarang malah

mengatakan dia tampan!”

Yuki tersenyum namun dia juga sedikit terkejut bagaimana Dave bisa mempunyai banyak uang, namun

dia sudah mempersiapkannya, apabila Dave tidak memiliki uang, setelah berhasil memenangkan

pelelangan Teratai Salju, dia akan menelpon Juan untuk meminta uang, sebagai orang terkaya di Kota

Surau, Keluarga Tanaka tidak akan kesulitan mengeluarkan beberapa ratus miliar.

Iman menatap Dave dengan tatapan kebencian, kedua matanya menyipit dan raut wajahnya mulai

terlihat dingin.

“Dua ratus sepuluh miliar….”

Iman menggertakkan giginya dan menatap erat pada Dave!

“Tiga ratus miliar!” Tidak menunggu Iman selesai bicara, Dave kembali mengangkat papan nomornya!

Kali ini semua orang yang hadir tercengang, semuanya mulai penasaran dengan identitas Dave,

sedangkan penyelenggara mulai tersenyum dan berkata dengan suara keras: “Tuan ini sudah

menawar di harga tiga ratus miliar, tiga ratus miliar, apakah tidak ada lagi yang mau menawar? Saya

lihat Tuan ini sepertinya tidak berasal dari Kota Namae, lantas penduduk Kota Namae tidak ada yang

ingin berebut? Kalau sampai terdengar di luar maka tidak ada lagi yang mau menyebut Kota Namac

sebagai Kota Obat!

Bisa dibilang penyelenggara ini sangat hebat, beberapa kata yang dia lontarkan berhasil

memprovokasi Dave dan Iman, tadi Iman sudah mengatakan kalau dia takut Kota Namae akan

dipermalukan, dan sekarang penyelenggara kembali membalasnya, kalau Iman tidak berebut.

bukankah itu mempermalukan dirinya sendiri?

Dave melirik penyelenggara yang ada di atas panggung dan mencaci maki dirinya dalam hati, orang ini

benar–benar pintar membuat momenturn untuk menabur perselisihan agar orang- orang bertarung dan

dengan seperti itu dia baru bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan! “Tiga ratus sepuluh miliar……

Iman menggertakkan giginya dengan keras dan kembali mengangkat papan nomornya!

Dave tidak ragu–ragu, dan saat hendak mengangkat papan nomornya Ted menghentikannya!

“Saudára Dave, bahkan jika Teratai Salju itu benar–benar berusia ribuan tahun ini sudah tidak sepadan

dengan harganya, jangan ditawar lagi!”

Ted membujuk Dave.

Harga pada saat ini sudah terlalu tinggi dan tidak lagi cocok untuk membelinya, kalaupun

1/3

berhasil didapatkan akan menimbulkan kerugian!

“Kak Ted, saya memerlukan Teratai Salju ini!” Dave berkata dan kembali mengangkat papan

nomornya: “Tiga ratus lima puluh miliar!”

Wah..

Saat ini keributan terjadi di tempat pelelangan, mereka semua menatap Dave dengan tatapan

penasaran, mereka ingin tahu untuk apa Dave menghabiskan uang sebanyak itu untuk membeli

Teratai Salju!

Meskipun orang–orang itu tidak terlalu paham dengan bahan–bahan obat tapi mereka tahu kalau

harga saat ini sudah melebihi harga sewajarnya dan sudah terlalu mahal untuk membeli Teratai Salju

itu, apalagi Teratai Salju berusia ribuan tahun itu sudah direndam menjadi arak.

Lantas pemuda ini memiliki dendam terhadap Iman dan sengaja melawan Iman?

Semua orang memiliki pemikiran seperti ini dalam hati mereka, karena selain alasan ini mereka tidak

bisa memikirkan alasan lainnya!

Iman sendiri juga berpikir demikian, keningnya mengerut erat dan sepasang matanya menatap Dave

dengan marah: “Bocah, kamu sengaja melawanku bukan?”

“Saya tidak memiliki

pelelangan, harga yang am

meningkatkan harga!”

Padamu, kenapa saya harus melawanmu? Ini adalah peraturan tinggi akan menang, kalau Tuan Hardi

suka, kamu boleh terus

Dave berkata sambil tersenyum!

“Hm! Ini adalah Kota Namae, jangan merasa bangga….”

Iman mendengus dan membawa orangnya dan pergi!

Iman pergi dengan marah, dan para hadirin menatap Dave dengan tatapan kasihan, berani

menyinggung Iman di Kota Namae maka dia tidak akan berakhir dengan baik!

“Tiga ratus lima puluh miliar, Teratai Salju berusia ribuan tahun ini dimenangkan oleh Tuan ini……

Penyelenggara mengetuk palu dengan bahagia dan menyerahkan Teratai Salju itu dengan sopan.

kepada Dave!

Dave meraih Teratai Salju itu dan mentransferkan uang itu ke rekening pelelangan, lalu dia, Ted dan

yang lainnya pergi, tujuannya datang kemari hari ini sudah berhasil dicapai dan tidak ada gunanya lagi

tetap berada di pelelangan!

“Saudara Dave, kali ini kamu sudah menyinggung Iman, saya takut dia tidak akan

membiarkannya begitu saja, selain itu transaksi kalian juga sepertinya tidak akan bisa dilanjutkan lagi!”

2/3

Setelah berjalan keluar dari pelelangan,