We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bab 1223
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1223 Lembur

Namun dia menghembus napas lega saat melihat siapa yang datang. Matanya terasa kering, maka dia

menggosok–gosoknya. Dia mengangkat tumpukan dokumen itu dan menggerak- gerakkannya. “Saya kerja

lembur.”

Nando menghampiri dan duduk di sebelahnya. “Apakah kamu selalu bekerja selamban ini?!”

“Ini adalah pekerjaan pertama saya. Saya tidak punya pengalaman sama sekali.” Qiara mengetik. rentetan angka

dan mendekat ke layar sehingga bisa memastikan kalau itu adalah angka yang

tepat.

Nando menatapnya dengan terkagum–kagum. Semua bos akan merasa kesal melihat cara kerja yang sangat

lambat. Dia menghabiskan waktu satu hari penuh hanya untuk memindah semua dokumen ini ke dalam sistem?

Qiara berbalik. “Kenapa kamu kembali lagi?”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Kemasi barang–barangmu, dan sudahi pekerjaanmu. Serahkan pekerjaan ini kepada Cecilya. Kamu akan

mendampingi saya sepanjang pertemuan yang akan saya hadiri.” Lalu dia bertanya, “Apakah kamu sudah makan

malam?”

“Belum. Oh, saya berutang makan malam padamu, maka kali ini saya yang akan membayar.” Qiara tersenyum

dan bangkit dari tempat duduknya, betisnya terasa keram karena duduk terlalu

lama.

“Ya Tuhan, kaki saya keram.” Dia berpegang pada ujung meja dan kembali duduk, memijat–mijat betisnya.

Astaga, dia bak seorang putri. Dia tidak cocok bekerja begini. Lebih baik dia menjadi istri… Astaga. Apakah saya

baru saja berpikir untuk menikahinya? Nando terdiam beberapa saat.

“Bantu saya, Pak Sofyan,” pinta Qiara.

Nando segera mengulurkan tangan, dan Qiara memegangnya sebagai penyokong saat berdiri. Dia mencoba

melangkah beberapa kali, tetapi kakinya masih terasa kebas.

“Besok tak perlu datang ke kantor,” ucap Nando.

Qiara menatapnya. “Kenapa?”

“Kamu tidak cocok menjadi seorang asisten. Kamu diberhentikan” ucapnya dingin.

Apakah dia sedang meremehkan saya? Qiara menggigit bibirnya. “Baiklah, saya berhenti. Saya merasa tidak cukup

sesuai dengan pekerjaan ini. Saya tidak ingin membuang–buang uangmu,” dia Tangsung setuju.

Qiara menunggunya di pintu ruang kantor, dan Nando keluar sambil membawa dokumen. Saat melihatnya, senyum

tersungging di bibirnya. Di matanya, Qiara begitu cantik, molek dan manis.

Sinar lampu yang menyorot padanya membuatnya terlihat seperti bidadari, dan tidak ada sedikit pun keburukan di

matanya. Hanya ada keluguan.

Banyak perempuan cantik di dunia ini, tetapi Qiara terasa berbeda dari mereka. Nando

menyipitkan matanya dengan tenang, tersirat kekaguman di dalamnya. Saat melewati Qiara, dia berkata dengan

gagah, “Ayo kita pergi.”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Qiara mengikutinya ke tempat parkir, dan Nando bertanya, “Apakah kamu membawa mobil ke sini?”

“Iya.”

“Masuk ke mobil saya,” mintanya.

Qiara tidak keberatan dan duduk di bangku penumpang depan. Setelah itu Nando melaju ke sebuah restoran yang

sudah dipilihnya. Qiara kelaparan. Dia menyantap makanan kantin sore tadi, tetapi tidak mengenyangkan.

Pekerjaan membuatnya lelah, maka dia melahap semua makanan yang dipesan.

Nando tersenyum. Semua perempuan akan menjaga sikap anggunnya ketika sedang bersamanya, tetapi yang satu

ini tampil apa adanya. Dia tidak mau saya mengambil makanannya, ya?

Pada saat itu, ponsel Qiara berdering. Dia meraihnya dan kemudian membentak, “Apa yang kamu inginkan?”

“Bianca dan saya saling mencintai. Jangan rusak acara Jumat ini,” Lathan memperingatinya dengan kasar.

Qiara meletakkan sendok yang dipegangnya dan mencibir, “Dengar, Lathan. Bianca adalah adik

Kamu sudah menidurinya, jangan seenaknya mencampakkan dia.”

saya.

Lathan bertanya dengan suara parau, “Kamu sudah menyatakan restumu? Untuk kami?”