We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bad 1183
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Ruang Untukmu

Bab 1183 Kabar Baik

Mata Raisa berkedip–kedip, mencoba melenyapkan kabut yang ada dalam pikirannya. Hari ini Rendra sangat seksi.

Para tamu terhormat terus bersulang dengannya, dan dia melayani mereka dengan mudah. Dia begitu pintar dan

karismatik. Dia sudah menjadi miliknya, hatinya tetap berdebar–debar di dekatnya. Dia sangat seksi. “Sayang,

malam ini kamu seksi sekali. Saya mencintaimu,” akunya di bawah pengaruh alkohol.

Rendra tersenyum, lesung pipinya terbentuk. Sekat mobil dinaikkan. Apa yang akan terjadi di bangku belakang

biarlah tetap di bangku belakang saja, dan sopir tidak perlu mencuri dengar. Selain itu, Raisa sedang mabuk. Jika

dia melakukan sesuatu… yang tidak senonoh misalnya, hanya saya yang boleh melihatnya.

Raisa mulai bergerak–gerak. Dia menangkupkan dagu dan mengusapkan jemarinya pada seluruh wajah Rendra.

Akhirnya, dia memainkan lesung pipi di wajah Rendra.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Kamu tampan sekali,” pujinya. Raisa mengerutkan bibir dan mengecup pipinya.

Rendra menyaksikannya dengan penuh kasih sayang saat membelai wajahnya. Terkadang dia suka melihat Raisa

melakukan apa yang diinginkan. Dan dia hanya melihatnya.

Raisa mulai menguap saat mereka hampir tiba di rumah. Rendra memerhatikannya. Dia kemudian memalingkan

perhatiannya dari iPad dan meletakkannya, lalu mengusap–usap kepala Raisa. Perempuan itu menatapnya dengan

lunglai.

“Kita hampir sampai. Bangunlah,” bisiknya.

Oh, kita akan segera tiba di rumah. Dia mengangguk. Baiklah, saya akan bangun. Saya akan tidur setelah sampai

rumah.” Saya tidak ingin dia menggendong saya ke kamar. Dia masih sakit.

Raisa tidak sadar kalau Rendra sedang menyeringai. Jika dia tidur, saya tidak bisa melakukannya bersamanya. Saya

perlu membuatnya tetap terbangun dan menunggu kesempatan untuk saya.

Raisa keluar dari mobil dan berjalan ke ruang tamu. Dia berkata kepada Rendra, “Saya akan mandi, lalu tidur.”

Rendra melepas mantelnya, menyingkap rompi berwarna hitam melekat ketat di tubuhnya. Dia terlihat begitu

bugar dan memiliki tubuh sangat sempurna.

Rendra sedang tidak ingin berkerja. Dia tidak mau melewatkan kesempatan melihat perempuan mabuk. Malam ini

akan menjadi malam yang luar biasa

Raisa mandi kilat agar dia bisa tidur lebih awal, tetapi Rendra membuka pintu dan bergabung dengannya saat dia

sudah akan selesai.

Raisa ingin berteriak. Sepertinya tak akan ada tidur lelap untuk malam ini.

Rendra merasa Raisa yang sedang mabuk adalah iblis perempuan. Dia tidak sabar menantikan malam pernikahan

itu. Malam ini pasti akan menakjubkan.

Emir yang sangat rajin sudah datang ke rumah Rendra pagi–pagi buta keesokan harinya, dengan membawa

setumpuk dokumen. Biasanya Rendra akan turun ke bawah pukul tujuh tiga puluh. Namun, saat ini sudah pukul

sembilan, belum ada tanda–tanda kedatangannya.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Tidak ada suara terdengar dari kamar utama, jadi Emir hanya bisa menunggu. Saya rasa wajar saja dia menunda

bekerja karena sedang bersama istrinya.

Rendra kemudian turun ke bawah dengan berpakaian rapi pada pukul sembilan tiga puluh. Dia kemudian berkata

pada pelayan, “Raisa tidak mau sarapan. Dia mau makan siang lebih awal saja.”

Para pelayan mengangguk patuh. Bukan tidak mau sarapan. Tetapi dia tidak bisa.

“Bapak harus menahan diri,” saran Emir.

Rendra berbalik dan meliriknya sepintas. “Bukankah kamu harus bekerja?” Kamu tidak perlu memberitahu apa

yang harus saya lakukan.

Emir hanya mengkhawatirkan kesehatan Rendra. Mereka akan sangat sibuk menangani pemilihan yang akan

datang.

Hari pemilihan tiba, Rendra pun tidak kecewa. Sekali lagi dia terpilih sebagai wakil presiden.

Dan bukan hanya itu kabar baiknya. Tepat setelah pengumuman kemenangan, Raisa diketahui hamil anak kembar.

Sherin sangat gembira. Keluarga mereka dikaruniai begitu banyak kebaikan. Kandungan Anita sudah masuk bulan

ketujuh. Tak lama lagi Sherin akan menyambut cucu pertamanya.

Keluarga Hernandar akan mengadakan pesta pernikahan di bulan Juni, dan akan diselenggarakan sesederhana

pesta Raditya. Jika diadakan besar–besaran, akan merusak reputasi Rendra, dan keluarga mereka lebih praktis.