We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bad 1192
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1192 Target Baru Bianca

Penjaga terus mengawasinya karena khawatir Qiara akan melarikan diri lagi. Terlepas dari

situasinya, dia memang berpura–pura menjadi orang lain dan berhasil mendapatkan kartu akses ke kamar hotel.

Tindakan ini jelas merusak citra hotel.

Di kantor keamanan hotel.

Mega tiba dengan beberapa pengawal, lalu diikuti Lathan dan Bianca yang datang dengan bergandengan tangan.

4

Saat melihat keadaan Qiara yang tidak karuan setelah keributan ini, Bianca langsung mengambil foto, sementara

Mega menghampirinya dengan wajah bersemburat marah dan mengulurkan tangan. “Berikan ponselmu. Hapus

semuanya.”

“Saya tidak akan menghapusnya, Bu.” Qiara keras kepala ketika menginginkan sesuatu.

“Ibu tidak peduli. Kamu harus menghapus semua, apapun itu. Ini adalah hal yang akan menghancurkan reputasi

adikmu. Bukan kamu yang memutuskan,” ujar Mega tegas tanpa ada kelembutan dalam ucapannya.

“Qiara, saya mohon. Saya tahu saya sudah menyakitimu, tetapi tolong jangan, hancurkan reputasi saya. Atau kamu

ingin saya bersimpuh? Karena saya akan melakukannya.” Bianca pun berlutut.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Akan tetapi, Mega membalikkan badan dan menghentikan tindakannya. “Apa yang kamu lakukan, Bianca?”

“Apakah saya perlu mengulangnya, Qiara? Benar, saya bertunangan denganmu, tetapi orang yang saya cintai

adalah Bianca. Tidak bisakah kamu berlapang dada dan membiarkan Bianca dan saya hidup bahagia bersama?”

ekspresi wajah Lathan begitu dingin. Dia yang bersalah, tetapi menempatkan diri sedemikian rupa seakan korban.

“Saya tidak akan menghapusnya. Tidak mau!” mata Qiara memerah. Ucapan ibunya yang menyakitkan, tindakan

adiknya, dan permintaan tidak masuk akal tunangannya itu telah membuat hatinya berubah sekeras batu.

Wajah Mega pucat karena marah. Dia berbalik ke para pengawal dan memberi perintah, “Bawa dia pulang. Jangan

biarkan dia kabur.”

“Lathan, pergi dan bicaralah pada pihak hotel! Kita adalah keluarga, jangan sampai polisi ikut terlibat. Terlalu

memalukan. Bianca, kamu pulang bersama Ibu.” Mega meraih tangan dan menggandeng Bianca, menunjukkan

kasih sayang seorang ibu.

Suasana menegang di dalam lift. Para pengawal mengunci tangan Qiara ke belakang seakan dia adalah seorang

penjahat. Qiara berusaha melawan. “Lepaskan.”

“Maafkan saya, Nona Shailendra.” Pengawal tidak berani membantah perintah Mega.

“Abaikan dia. Kamu boleh mengikatnya jika perlu,” ucap Mega dari belakang.

Pintu menuju lift di seberang mereka terbuka di saat yang bersamaan, dan seorang laki–laki tinggi ke luar dari

sana.

Mata mereka pun bertemu.

“Kamu…”

“Kamu!” Nando menyipitkan mata dengan amarah terpendam. Perempuan ini telah membuatnya kesal dua kali

berturut–turut hari ini.

Wajah Qiara memerah. Ingatan saat melihatnya di toilet sebelumnya melintas di benaknya dan dia tersenyum

malu. “Kebetulan sekali!”

Bianca sedang menggandeng tangan ibunya, dan begitu mendongak, dia tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Laki–laki yang baru saja ke luar dari lift di seberang mereka seperti magnet raksasa yang membuatnya tidak

mungkin tidak tertarik kepadanya.

Dia tampan sekali.

Dia melihat Qiara dan laki–laki itu saling bertatapan. Sepertinya mereka saling kenal, dan hal itu. membuatnya

sangat iri.

Di mata orang sekitar, Qiara dan Nando saling menatap untuk waktu yang lama, ditambah wajah Qiara yang

merona saat menyapanya, membuat hubungan mereka terkesan tidak biasa.

Mega masih marah sehingga tidak menyadari hal itu, tetapi Bianca terkejut. Apakah Qiara sudah tidak tertarik pada

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Lathan karena dia tengah jatuh cinta pada laki–laki tampan ini?

Bianca mengibaskan rambut panjangnya sambil tersenyum. Dia bertekad untuk merampas apapun yang dimiliki

Qiara.

Termasuk teman laki–laki.

Nando yang pertama memalingkan muka dan berlalu, sementara Qiara masih menggigit bibirnya karena malu

sambil menatapnya pergi.

“Selamat pagi. Pak Sofyan.” Manajer hotel melangkah maju dan menyapa Nando diikuti delapan resepsionis berdiri

dan menyilangkan tangan di depan pinggang mengantar kepergiannya.

Pemandangan itu membuat Bianca terguncang. Apa yang tengah berlangsung? Apakah laki–laki ini presdir Grup

Sofyan?

Menurut kabar yang dia dengar, hanya ada satu pewaris yang akan ditetapkan untuk mewarisi seluruh harta Grup

Sofyan. Apakah dia Nando Sofyan, pewaris Keluarga Sofyan?

Matanya berkilauan saat pikiran jahatnya mulai menyelinap lagi. Bagaimana kamu bisa seberuntung ini, Qiara?

Sejak kapan kamu bisa berkenalan dengan Nando Sofyan? Jika bisa merampas Lathan darimu. berarti saya juga

bisa merampas kekasih barumu.

Bisnis Keluarga Shailendra telah berdiri selama lebih dari satu abad. Mereka memiliki andil dalam lebih dari sepuluh

industri berbeda, termasuk makanan dan minuman, teh, anggur dan obat tradisional. Perusahaan memiliki toko di

seluruh negeri dan merupakan salah satu perusahaan nasional yang sedang naik daun.